TEMPO.CO, Jakarta - Israel sedang menghadapi wabah virus West Nile yang terus memakan korban. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk dan bisa menyebabkan penyakit serius, bahkan kematian. Berikut adalah lima fakta tentang virus mematikan ini.
1. Kasus Meningkat di Israel Tengah
Menurut laporan Maariv, setidaknya sudah ada 100 orang terinfeksi virus West Nile di Israel. Sebagian besar pasien berasal dari Israel tengah, dengan beberapa kasus di wilayah Sharon. Rumah sakit yang menangani pasien terbanyak adalah Meir Medical Center di Kfar Saba.
2. Kondisi Kritis dan Kematian Telah Terjadi
Dilansir dari Jerusalem Post, di Pusat Medis Sheba, enam pasien dirawat, tiga di antaranya dalam kondisi kritis dan menggunakan ventilator. Hingga kini, lima pasien telah meninggal di Pusat Medis Rabin-Beilinson di Petah Tikva, dan delapan orang lainnya dirawat. Selain itu, delapan pasien lain masih dalam tahap pemeriksaan di laboratorium pusat untuk memastikan infeksi.
3. Nyamuk Jadi Perantara Utama Penularan
Virus West Nile disebabkan oleh virus yang hidup di alam liar, biasanya sejenis burung. Penyebaran penyakit ini dimulai ketika nyamuk menggigit burung dan menularkan virus kepada mereka. Virus tersebut kemudian terus hidup di dalam tubuh burung. Tahap selanjutnya, nyamuk kembali menggigit, menularkan virus ini ke hewan dan manusia. Sebagian besar kasus terjadi selama musim nyamuk yang dimulai pada musim panas dan berlangsung hingga musim gugur.
4. Gejala Ringan Hingga Serius, Kebanyakan Tanpa Gejala
Virus West Nile umumnya dianggap sebagai penyakit ringan, namun dalam beberapa kasus dapat menyebabkan morbiditas parah bahkan kematian. Infeksi ini biasanya tidak menunjukkan gejala, tetapi pada beberapa kasus, gejala mirip flu dapat muncul dan hilang dengan sendirinya. Gejala tersebut meliputi demam, sakit kepala, kelemahan, nyeri sendi dan otot, konjungtivitis, ruam, serta kadang-kadang mual dan diare.
5. Pencegahan dan Perawatan
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, tidak ada vaksin untuk manusia yang dapat mencegah infeksi virus West Nile hingga saat ini. Upaya pengobatan termasuk pemberian infus intravena antibodi yang disebut IVIG dan obat interferon, yang dapat memperkuat kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menghilangkan penyebaran virus dalam tubuh. Sebagai bagian dari perawatan, pasien menerima cairan, antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan, jika diperlukan, dipasangkan alat bantu pernapasan.
Pilihan Editor: Israel Serang Kamp Nur Shams di Tepi Barat