Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

image-gnews
Ekspresi seorang anak Palestina menyusul serangan Israel di dekat sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 3 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ekspresi seorang anak Palestina menyusul serangan Israel di dekat sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 3 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Perwakilan Tetap Malaysia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ahmad Faisal Muhamad membahas seputar gagasan pengiriman pasukan perdamaian PBB ke Jalur Gaza oleh Malaysia dan Indonesia. Ide dari kedua negara tersebut muncul di tengah serangan Israel yang masih berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Ahmad mengatakan saat ini mereka harus menunggu dan melihat bagaimana ujung dari pertempuran di Gaza sebelum melakukan koordinasi lebih lanjut untuk pengiriman pasukan. Menurut dia, Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang sangat “bersatu dan konsisten” mengenai isu Palestina.

“Tentu saja, jika ada inisiatif mengenai Palestina, saya pikir kami akan mengoordinasikan upaya kami dan bekerja sama dengan sangat erat,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Juli 2024.

Berbicara spesifik tentang pengiriman pasukan perdamaian, duta besar itu menuturkan, “Saya pikir saat ini kita harus menunggu dan melihat bagaimana konflik ini akan berakhir. Bagaimana negosiasinya, apa yang akan terjadi… Tetapi jika ada peluang, saya yakin para pemimpin kami akan mendiskusikan dan berkolaborasi tentang bagaimana mengoordinasikan upaya dengan sangat erat.”

Ide mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza awalnya dilontarkan oleh Menteri Pertahanan dan presiden terpilih RI Prabowo Subianto. Berbicara di forum pertahanan dunia Shangri-La Dialogue di Singapura pada Sabtu, 2 Juni 2024, Prabowo menyerukan gencatan senjata antara Palestina dengan Israel, serta mendukung seluruh upaya yang dapat mempercepat perkembangan solusi dua negara.

“Kami berupaya sebisa mungkin melakukan bantuan kemanusiaan. Jika diperlukan dan jika diminta oleh PBB, kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau gencatan senjata yang prospektif ini,” ujarnya, dikutip dari tayangan resmi Shangri-La Dialogue.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pun sempat membahas gagasan ini dengan Prabowo ketika berbicara melalui telepon baru-baru ini. Anwar menyampaikan ketersediaan Malaysia untuk bekerja sama dalam mengirimkan pasukan perdamaian PBB ke Gaza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Menyinggung situasi kemanusiaan di Palestina, saya menginformasikan kesiapan Malaysia untuk bekerja sama termasuk dalam aspek penugasan pasukan perdamaian dengan Indonesia jika diamanatkan oleh PBB,” tulis Anwar di media sosial Instagram pada Senin, 1 Juli 2024, bersamaan dengan foto dirinya yang tampak sedang bercakap dengan Prabowo lewat telepon.

Perwakilan Palestina sendiri telah menanggapi gagasan dari kedua pejabat pemerintah tersebut. Pengamat Tetap Palestina di PBB Riyad H. Mansour beranggapan ide tersebut belum tepat untuk dieksekusi sekarang, ketika Palestina dan dunia sedang berupaya mengakhiri pertempuran.

“Meskipun kami menyambut baik semua niat dari mereka yang ingin membantu, kami belum berada pada tahap untuk menangani masalah tersebut saat ini,” katanya, di konferensi pers yang sama dengan Ahmad. Keduanya sedang melakukan kunjungan ke Indonesia sebagai anggota biro  Komite Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (CEIRPP).

Ahmad juga merespons pertanyaan wartawan tentang hasil dari pertemuan Anwar dengan petinggi kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, pada Mei lalu di Qatar. Ia berkata pemerintah Malaysia bekerja keras dalam mengadvokasi perjuangan Palestina, “termasuk bertemu dengan semua pemangku kepentingan yang ingin terlibat dengan kami”.

Pilihan Editor: Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

1 jam lalu

Pendukung Houthi berunjuk rasa mengecam serangan udara yang dilancarkan AS dan Inggris terhadap Houthi, di Sanaa, Yaman 12 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

Milisi Houthi di Yaman menyatakan telah menyerang kapal-kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya.


Putin: Rusia Ingin Akhiri Konflik Ukraina secara Menyeluruh dan Final

13 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba helikopter saat mengunjungi Pusat Penggunaan Tempur dan Pelatihan Ulang Awak Penerbangan Kementerian Pertahanan Rusia ke-344 di kota Torzhok di Wilayah Tver, Rusia 27 Maret 2024. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Putin: Rusia Ingin Akhiri Konflik Ukraina secara Menyeluruh dan Final

Putin menegaskan kembali tuntutannya agar pasukan Ukraina harus mundur dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia.


5 Jurnalis Palestina Tewas di Gaza dalam Beberapa Jam Terakhir

14 jam lalu

Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis Gaza, Palestina yang tewas saat bertugas pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 17 Desember 2023. Aksi tersebut sebagai wujud solidaritas warga terhadap jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, selain juga meminta para pemimpin dunia agar mendesak Israel menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina. ANTARA/Maulana Surya
5 Jurnalis Palestina Tewas di Gaza dalam Beberapa Jam Terakhir

Lima jurnalis Palestina terbunuh di lokasi berbeda di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir.


Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

16 jam lalu

Kapal induk USS Dwight D. Eisenhower (USNI)
Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.


Pelapor Khusus PBB tentang Kelaparan di Gaza: Bagaimana Kita Bisa Diam Saja?

18 jam lalu

Penampakan kaki Jana Ayad, seorang gadis Palestina yang kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur saat menerima perawatan di rumah sakit lapangan Korps Medis Internasional, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di selatan Jalur Gaza, 22 Juni 2024. Petugas medis di Gaza berupaya meningkatkan pemeriksaan terhadap anak-anak kecil untuk mengetahui malnutrisi parah di tengah kekhawatiran bahwa kelaparan. REUTERS/Mohammed Salem
Pelapor Khusus PBB tentang Kelaparan di Gaza: Bagaimana Kita Bisa Diam Saja?

Pelapor khusus PBB untuk Palestina mempertanyakan bagaimana dunia bisa tetap diam atau acuh tak acuh terhadap situasi dan kelaparan di Gaza.


Hamas Revisi Usulan, Upaya Gencatan Senjata di Gaza Mendapat Momentum

20 jam lalu

Ekspresi seorang anak Palestina menyusul serangan Israel di dekat sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 3 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Hamas Revisi Usulan, Upaya Gencatan Senjata di Gaza Mendapat Momentum

Upaya untuk mengamankan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza mendapatkan momentum setelah Hamas merevisi proposal kesepakatan.


Sensasi Mendebarkan Meniti Jembatan Gantung Setinggi 25 Meter di Hutan Mulu Sarawak Malaysia

21 jam lalu

Meniti jembatan gantung Canopy Walk di atas hutan Mulu Sarawak, Malaysia, Rabu 3 Juli 2024. TEMPO / JONIANSYAH HARDJONO
Sensasi Mendebarkan Meniti Jembatan Gantung Setinggi 25 Meter di Hutan Mulu Sarawak Malaysia

Jembatan gantung ini menghubungkan pohon-pohon raksasa yang berada di tengah hutan hujan Gunung Mulu, Sarawak, Malaysia.


Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

21 jam lalu

Tumpahan minyak kapal kargo Rubymar yang ditenggelamkan Houthi dari Yaman pada 18 Februari 2014. US Central Command Photo.
Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

Tumpahan minyak kapal kargo Rubymar yang tenggelam dihajar rudal Houthi mengancam lingkungan.


Hamas Tolak Penempatan Pasukan Asing di Gaza dengan Alasan Apa pun

22 jam lalu

Penembak jitu Ghoul Al-Qassam. Foto: al-Qassam Brigades
Hamas Tolak Penempatan Pasukan Asing di Gaza dengan Alasan Apa pun

Penolakan Hamas terjadi di tengah pernyataan beberapa negara yang mendukung penempatan pasukan internasional di Gaza.


5 Kandidat pro-Palestina Raih Kemenangan dalam Pemilu Inggris

23 jam lalu

Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn berbicara dengan pendemo saat aksi menolak ancaman perang dengan Iran, di London, Inggris, 11 Januari 2020. REUTERS/Henry Nicholls
5 Kandidat pro-Palestina Raih Kemenangan dalam Pemilu Inggris

Mantan pemimpin Partai Buruh dan aktivis pro-Palestina Jeremy Corbyn terpilih di Islington North dalam pemilu Inggris sebagai kandidat independen.