TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengatakan pada Jumat pagi 10 Mei 2024 bahwa delegasinya yang menghadiri perundingan gencatan senjata Gaza di Kairo telah meninggalkan kota itu menuju Qatar. Hamas menambahkan bahwa “bola sekarang sepenuhnya” berada di tangan Israel.
“Delegasi perundingan meninggalkan Kairo menuju Doha. Dalam praktiknya, pendudukan (Israel) menolak proposal yang diajukan oleh para mediator dan mengajukan keberatan terhadap beberapa isu utama,” kata kelompok tersebut dalam pesannya kepada faksi-faksi Palestina lainnya, seraya menambahkan bahwa mereka mendukung proposal tersebut.
“Oleh karena itu, kendali kini sepenuhnya berada di tangan pendudukan.”
Media Mesir yang terhubung dengan negara, Al-Qahera News, melaporkan pada Kamis bahwa perwakilan dari kedua kubu meninggalkan Kairo setelah dua hari perundingan yang bertujuan untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dalam perang tujuh bulan di Jalur Gaza.
Upaya yang dilakukan Mesir dan mediator lainnya, yaitu Qatar dan Amerika Serikat, “terus mendekatkan sudut pandang kedua pihak”, tambah media tersebut, mengutip sumber tingkat tinggi Mesir.
Hamas mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menerima proposal gencatan senjata yang diajukan oleh para mediator.
Kesepakatan itu, kata kelompok itu, mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat perang, dan pertukaran sandera yang ditahan oleh militan dengan tahanan Palestina yang ditahan di Israel, dengan tujuan “gencatan senjata permanen”.
Kantor Netanyahu pada saat itu menyebut usulan tersebut “jauh dari tuntutan penting Israel”, namun mengatakan pemerintah masih akan mengirim perunding ke Kairo.
Israel telah lama menolak gagasan gencatan senjata permanen, dan bersikeras bahwa mereka harus menyelesaikan tugas untuk menghancurkan Hamas.
Serangan Israel terhadap Gaza dipicu oleh serangan pada 7 Oktober oleh militan Hamas, yang menurut perhitungan mereka menewaskan 1.139 orang.
Pengeboman balasan Israel sejak itu telah menewaskan sekitar 35.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat, dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi.
Pilihan Editor: Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina
AL ARABIYA