TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia diawali dari kapal perang AS yang berlayar di Selat Taiwan menjelang pelantikan presiden. Hal ini membuat Beijing marah.
Berita lainnya seputar AS yang menghentikan pengiriman senjata ke Israel karena invasi ke Rafah. Apa saja pengiriman bom yang disetop AS tersebut? Simak berita selengkapnya:
Sebuah kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru dilantik. Tindakan Washington itu memancing kemarahan Beijing.
Cina mengklaim sebagai negara berdaulat yang juga menguasai Taiwan meski Taipe memiliki pemerintahan sendiri. Selat Taiwan pun termasuk dalam wilayah yurisdiksi Cina. Taiwan dan Amerika Serikat menggugat klaim Beijing tersebut dengan mengatakan Selat Taiwan adalah sebuah perairan internasional.
Kapal perang Amerika Serikat, dan kadang-kadang patroli udara Angkatan Laut Amerika Serikat melintasi Selat Taiwan sekitar sebulan sekali. Namun kejadian terbaru pada 8 Mei kemarin dianggap sangat sensitif karena karena terjadi menjelang pelantikan Presiden Taiwan yang baru Lai Ching-te yang akan mengambil sumpah jabatan pada 20 Mei 2024. Lai dianggap Beijing sebagai seorang separatis berbahaya.
Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan kapal perang yang berlayar pada Rabu, 8 Mei 2024 adalah kapal perusak berpeluru kendali Arleigh Burke-class USS Halsey yang sebenarnya melakukan transit rutin ke Selat Taiwan melalui perairan, di mana kebebasan bernavigasi dan penerbangan di wilayah laut lepas merujuknya ke hukum internasional.
Militer Cina menggambarkan pelayaran kapal perusak berpeluru kendali Arleigh Burke-class USS Halsey sebagai kebohongan publik. Beijing telah mengirimkan Angkatan Lautnya dan pasukan udara untuk memantau serta memperingatkan kapal Amerika Serikat tersebut dan menanganinya sesuai hukum serta aturan yang berlaku.
Buka tautan ini untuk berita selengkapnya.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina
-
Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas
-
Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi
-
Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya
-
Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina
2 jam lalu
Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.
Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas
4 jam lalu
Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu
Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi
5 jam lalu
Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu
Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya
6 jam lalu
Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024
Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...
6 jam lalu
Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.
Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza
8 jam lalu
Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.
Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan
8 jam lalu
Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.
Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max
12 jam lalu
Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional
Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?
13 jam lalu
Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.
Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel
15 jam lalu
"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta