TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri pada Rabu, 17 April 2024 mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk waspada dan memantau perkembangan situasi setelah hujan lebat yang mengakibatkan banjir di beberapa titik di Dubai, Uni Emirat Arab pada Selasa.
Curah hujan “bersejarah” tersebut merupakan yang terbesar di UEA dalam 75 tahun terakhir, melebihi catatan sebelumnya sejak dimulai pengumpulan data pada 1949 silam, menurut kantor berita pemerintah WAM.
Setelah satu jam berlalu, hujan lebat pada pagi hari berganti menjadi rintik-rintik sepanjang hari dan kembali deras hingga sekitar tiga jam mulai pukul 14.00 waktu setempat, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri.
Pemerintah UEA telah mengimbau sekolah-sekolah di seluruh negeri, yang sebagian besar tutup menjelang badai, agar tetap tutup pada Rabu. Semua pegawai pemerintah diminta untuk beraktivitas dari rumah karena cuaca ekstrem selama dua hari, yaitu 16 dan 17 April, dan kantor swasta diimbau melakukan langkah yang sama.
Peristiwa ini juga telah menyebabkan beberapa penerbangan dari Dubai mengalami penundaan. Kedatangan juga sempat dihentikan pada Selasa malam di Bandara Internasional Dubai, bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional, akibat adanya genangan air di jalur taksi saat pesawat mendarat, menurut laporan Sky News.
“Kami mengimbau Anda yang berada di Dubai untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau perkembangan situasi,” kata Kementerian Luar Negeri melalui keterangan tertulis di situsnya, Safe Travel.
Pemerintah juga mengimbau WNI yang telah memiliki jadwal penerbangan dari atau menuju ke Dubai agar segera menghubungi maskapai atau agen perjalanan masing-masing untuk mendapatkan kabar terbaru.
Kementerian Luar Negeri sebelumnya mengabarkan bahwa aliran listrik di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), yang beralamat di distrik Bur Dubai, terhenti akibat banjir.
“KJRI beroperasi secara terbatas dan tetap menerima pengaduan jika ada WNI yang membutuhkan,” kata Direktur Pelindungan WNI Judha Nugraha lewat pesan singkat kepada wartawan, Rabu.
Judha mengatakan KJRI terus melakukan pemantauan WNI di Dubai dan Emirat Utara yang mungkin terdampak cuaca ekstrem di sana, khususnya melalui simpul-simpul masyarakat. “Sejauh ini belum terdapat WNI yang menjadi korban dan/atau membutuhkan bantuan,” ujarnya.
“Saat ini keadaan sudah membaik meskipun masih ada genangan di beberapa tempat dan sekolah serta kantor masih beroperasi secara WFH (work from home). KJRI Dubai sudah mulai beroperasi secara penuh,” ia menambahkan.
KJRI Dubai dapat dihubungi melalui nomor hotline di +971563322611 atau +971564170333 atau melalui Tombol Darurat pada aplikasi Safe Travel.
Pilihan Editor: Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir
NABIILA AZZAHRA