Tanggapan Kremlin
FSB mengatakan bahwa serangan di gedung konser hari Jumat itu direncanakan dengan "sangat teliti" dan para pria bersenjata itu dengan hati-hati menyembunyikan senjata mereka.
Putin, Senin, mengatakan bahwa kelompok Islam radikal adalah pihak yang melakukan serangan tersebut, tetapi mengatakan bahwa Rusia masih ingin memahami siapa yang memerintahkannya dan mengatakan bahwa ada banyak pertanyaan yang harus dijawab oleh Ukraina. Ukraina menyangkal keterlibatannya.
Ketika ditanya apakah serangan itu merupakan kegagalan badan intelijen, Kremlin mengatakan bahwa kebuntuan Rusia dengan Barat berarti pembagian informasi intelijen tidak terjadi seperti biasanya.
"Sayangnya, dunia kita menunjukkan bahwa tidak ada kota atau negara yang benar-benar kebal dari ancaman terorisme," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Badan intelijen Rusia bekerja tanpa lelah untuk mempertahankan negara, tambahnya.
Namun, penembakan pada Jumat, yang menewaskan sedikitnya 139 orang dan melukai 180 lainnya, telah merusak salah satu janji lama Putin kepada rakyat Rusia, yakni memastikan stabilitas dan keamanan.
Serangan Moskow juga mengguncang beberapa penduduk ibu kota Rusia yang sebagian besar telah terisolasi dari kekerasan perang Ukraina meskipun sesekali terjadi serangan pesawat tak berawak.
Putin, mantan perwira KGB yang memenangkan periode enam tahun kekuasaan awal bulan ini, telah melewati krisis serupa sebelumnya dan tidak ada ancaman yang terlihat terhadap cengkeramannya pada kekuasaan sekarang.
Tanggapannya, dilihat dari perilakunya sebelumnya dan pernyataannya pada Sabtu, adalah untuk membalas dengan kekuatan yang lebih besar.
REUTERS
Pilihan Editor: Ngambek karena AS Tak Veto Resolusi DK PBB, Netanyahu Batal Kirim Delegasi ke Washington