‘Gaza berbeda dari luar angkasa’
Sementara itu, para ahli yang memetakan kerusakan selama masa perang juga menemukan bahwa perang di Gaza kini termasuk perang yang paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah.
Menurut analisis data satelit Copernicus Sentinel-1 yang dilakukan oleh CUNY Graduate Center dan Oregon State University, perang tersebut telah menewaskan lebih banyak warga sipil dibandingkan yang dilakukan koalisi pimpinan AS dalam kampanye tiga tahunnya melawan ISIS.
Serangan tersebut telah menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada penghancuran Aleppo di Suriah antara 2012-2016, Mariupol di Ukraina, atau, secara proporsional, pemboman Sekutu di Jerman pada Perang Dunia II, demikian temuan para peneliti, menurut laporan The Associated Press.
Serangan Israel telah merusak atau menghancurkan lebih dari dua pertiga seluruh bangunan di Gaza utara dan seperempat bangunan di wilayah selatan Khan Younis, menurut data satelit yang dikumpulkan oleh kelompok penelitian tersebut.
Jumlah tersebut mencakup puluhan ribu rumah serta sekolah, rumah sakit, masjid, dan toko. Pemantau PBB mengatakan sekitar 70 persen gedung sekolah di Gaza telah rusak.
“Gaza sekarang memiliki warna yang berbeda dari luar angkasa. Teksturnya berbeda,” kata Corey Scher dari CUNY Graduate Center, yang telah berupaya memetakan kehancuran di beberapa zona perang.
Pilihan Editor: Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel
AL JAZEERA