TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk diundang militan Palestina, Hamas, ke Jalur Gaza. Undangan ini diungkapkan oleh Osama Hamdan, anggota politbiro Hamas, pada konferensi pers di ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa, 28 November 2023.
Hamdan mengatakan bahwa Gerakan Perlawanan Palestina akan dengan senang hati menunjukkan kepada Elon Musk tentang pembataian di Gaza. “Kami ingin menunjukkan sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, di kepatuhan terhadap standar objektivitas dan kredibilitas,” kata Hamdan.
Ketika ditanya oleh pengguna di X (sebelumnya Twitter) ihwal undangan tersebut, Elon Musk angkat bicara. “(Tampaknya) agak berbahaya di sana saat ini. Tetapi saya yakin bahwa kesejahteraan Gaza dalam jangka panjang adalah hal yang baik bagi semua pihak,” kata Elon Musk.
Undangan Hamas datang setelah Elon Musk melakukan kunjungan ke Israel. Ia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Musk juga melakukan percakapan dengan Netanyahu. Elon Musk menyatakan setuju dan mendukung perlakuan Israel terhadap Hamas. Alasannya, “mereka (Hamas) berniat melakukan pembunuhan harus dinetralisir,” kata Elon Musk.
Perjalanan Musk ke Israel terjadi setelah miliarder itu mendapat masalah karena tuduhan bahwa dia menyembunyikan sentimen antisemit. Hingga gencatan senjata diumumkan pada hari Jumat, 24 November, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa lebih dari 15.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 orang, dengan 36.000 lainnya terluka.
PALESTINE CHRONICLE
Pilihan editor: Elon Musk Kutuk Para Pengiklan yang Meninggalkan X karena Konten Antisemit