TEMPO.CO, Jakarta - Cabang militer Hamas mengatakan mereka telah kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza. Hal ini dipicu oleh serangan brutal Israel selama lebih dari sebulan terakhir ke wilayah itu.
Juru bicara Al-Qassam mengatakan, “Nasib para tawanan dan anggota kami yang menahan mereka masih belum diketahui, setelah kami kehilangan komunikasi dengan mereka.”
Serangan udara Israel ke Gaza setiap hari sejak 7 Oktober tidak hanya menewaskan 12 ribu warga Palestina, tetapi juga menewaskan sedikitnya 50 sandera yang dibawa Hamas dari selatan Israel, menurut Hamas.
Hal ini membuat keluarga sandera Hamas dan ribuan pendukung mereka berunjuk rasa di depan kantor PM Israel Benyamin Netanyahu di Yerusalem setelah pawai selama lima hari dari Tel Aviv pada Sabtu.
Video yang diposting ke X menunjukkan para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Israel melakukan segala daya untuk membawa pulang para tawanan.
“Bagaimana kami menyambut Sabat tanpa mengetahui di mana orang yang kita cintai ditahan?” kata Naor Pakciarz, perwakilan keluarga Kibbutz Be’eri, salah satu komunitas yang paling parah terkena dampak serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Kami punya pesan untuk kabinet perang – Anda tidak bisa mengambil keputusan tanpa duduk bersama kami dan menatap mata kami. Tatap mata kami!” kata Pakciarz.
Pilihan Editor: Gaza Membara, Paus Fransiskus akan Bertemu Keluarga Sandera Israel dan Warga Palestina
AL JAZEERA | THE TIMES OF ISRAEL