TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar asal Inggris Daily Mail mempublikasi detail sebuah tas berisi kokain yang ditemukan di Gedung Putih pada akhir musim panas lalu. Dokumen dan foto-foto itu diminta oleh Daily Mail melalui Freedom of Information Act.
Tas berisi kokain itu ditemukan dalam sebuah loker di area West Wing pada 2 Juli 2023. Temuan ini, dengan cepat menimbulkan sebuah percikan skandal setelah sebuah investigasi gagal mengidentifikasi pelaku. Muncul pula dugaan politik dalam kasus ini.
Hunter Biden, putra Presiden Amerika Serikat Joe Biden, diketahui dulu pernah kecanduan obat-obat terlarang, di mana hal ini juga diungkap dalam buku biografinya. Saat narkoba pada 2 Juli 2023 ditemukan, Hunter dan Joe sama-sama sedang berakhir pekan di Camp David, Maryland, Amerika Serikat.
Daily Mail mewartakan detail reaksi Freedom of Information Act atas temuan ini, termasuk komunikasinya kepada wartawan dan koordinasi dengan beberapa lembaga di Amerika Serikat. Tim Pemadam Kebakaran di Washington DC Amerika Serikat melakukan tes opium dan amphetamin atas isi dalam tas tersebut dan hasilnya positif. Sedangkan tes pertama yang dilakukan Freedom of Information Act, hasilnya kurang meyakinkan.
FBI kemudian membawa isi tas tersebut dan mengidentifikasi kalau serbuk itu campuran kokain, sodium bikarbonat dan kafein atau artinya narkoba tersebut sudah dicampur dengan baking soda.
“Ada ratusan orang yang mengakses ruangan tempat penyimpanan tas (loker) pada beberapa hari sebelum kokian ditemukan, namun bukti forensik pada tas tersebut masih belum cukup untuk menentukan siapa pemilik tas tersebut. Sebab tidak cukup bukti kamera pengawas di ruangan penyimpanan tas. Hasil investigasi belum bisa mengungkap nama orang (pemilik tas tersebut),” demikian laporan resmi Freedom of Information Act
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Amerika Serikat Terapkan Sanksi Putaran Ketiga pada Hamas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini