Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Umat Kristen di Gaza Takut Punah di Tengah Serangan Israel

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Para pelayat menghadiri pemakaman setelah serangan Israel di Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius. REUTERS/Mohammed al-Masri
Para pelayat menghadiri pemakaman setelah serangan Israel di Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius. REUTERS/Mohammed al-Masri
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKetika bom Israel mulai menghantam jalan-jalan Kota Gaza yang dulunya ramai, Diana Tarazi dan keluarganya melarikan diri ke Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya tempat ibadah Katolik Roma di Jalur Gaza.

Perempuan Kristen Palestina berusia 38 tahun, suami dan tiga anaknya berkumpul bersama sesama pengunjung gereja dan tetangga serta teman-teman Muslim, menidurkan anak-anak mereka hingga tertidur lelap di tengah suara bom, menggumamkan kata-kata lembut yang memberi semangat satu sama lain.

“Bersama-sama, kami mencoba melewati perang sampai berakhir – dan kami bertahan,” kata Tarazi kepada Al Jazeera.

Rasa aman mereka hancur pada tanggal 19 Oktober, ketika Israel mengebom Gereja Saint Porphyrius, gereja tertua di Gaza, yang terletak di dekatnya, menewaskan sedikitnya 18 orang. Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gereja tersebut bukanlah sasaran serangan.

“Rudal itu jatuh tepat di atasnya,” kata Tarazi tentang situs Ortodoks Yunani. “Kami tidak percaya bahwa gereja bukanlah tujuan mereka.”

Dua hari sebelumnya, sebuah ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza – sebuah institusi Anglikan yang terletak beberapa blok jauhnya – menewaskan dan melukai ratusan orang, menurut otoritas kesehatan Palestina. Hamas menyalahkan ledakan itu akibat serangan udara Israel, sementara Tel Aviv mengklaim ledakan itu disebabkan oleh roket yang tidak berfungsi yang ditembakkan oleh Jihad Islam Palestina, sebuah kelompok bersenjata yang berbasis di Gaza.

Meskipun Kota Gaza dan kamp-kamp pengungsi di dekatnya dikepung oleh pasukan darat Israel, dan serangan udara menghantam daerah tersebut, Tarazi menolak untuk pergi. “Kami tidak menerima pengungsian dari negara kami, tanah kami, dan gereja kami,” katanya.

“Saya tidak akan meninggalkan gereja kecuali ke alam kubur.”

Terancam Punah

Setidaknya 10.569 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Hanya 800 hingga 1.000 orang Kristen yang diyakini masih tinggal di Gaza, yang merupakan komunitas Kristen tertua di dunia, sejak abad pertama.

Mitri Raheb, seorang pendeta Lutheran Evangelis dan pendiri Universitas Dar al-Kalima di Betlehem, mengatakan bahwa konflik yang terjadi saat ini dapat mengakhiri sejarah panjang konflik di wilayah tersebut.

“Komunitas ini terancam punah,” kata Raheb kepada Al Jazeera. “Saya tidak yakin apakah mereka akan selamat dari pengeboman Israel, dan bahkan jika mereka selamat, saya rasa banyak dari mereka yang ingin pindah.”

“Kita tahu bahwa dalam generasi ini, Kekristenan tidak akan ada lagi di Gaza,” ia menambahkan.

 Wilayah bersejarah Palestina yang lebih luas adalah tempat kelahiran agama Kristen, serta tempat terjadinya banyak peristiwa dalam Perjanjian Lama dan Baru dalam Alkitab.

Pada abad keempat, Gaza, yang terletak di sepanjang jalur perdagangan utama dengan akses ke pelabuhan yang aktif dan kota kosmopolitan, menjadi pusat misi Kristen yang utama. Setelah tahun 1948, ketika negara Israel didirikan dan 700.000 warga Palestina terpaksa mengungsi dari rumah mereka dalam peristiwa yang dikenal sebagai Nakba, atau “bencana”, semakin banyak umat Kristen Palestina yang bergabung dengan komunitas di daerah kantong pesisir tersebut.

Perkiraan menunjukkan bahwa jumlah umat Kristen di Gaza menurun dalam beberapa tahun terakhir dari 3.000 orang yang tercatat pada tahun 2007, ketika Hamas mengambil kendali penuh atas wilayah tersebut, sehingga memicu blokade Israel dan mempercepat keluarnya umat Kristen dari daerah kantong yang dilanda kemiskinan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

32 menit lalu

Mohammed Al-Torok, seorang warga Palestina yang baru dibebaskan dan ditahan oleh tentara Israel dan mengatakan dia disiksa di tahanan Israel, menerima perawatan di rumah sakit, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, Kamis, 2 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.


HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

49 menit lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

1 jam lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 jam lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

2 jam lalu

Helikopter Apache militer Israel terbang di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, 14 Mei 2024. REUTERS/Amir Cohen
Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.


Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

2 jam lalu

Pendukung pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah memberi isyarat saat Narallah memberikan pidato di televisi selama rapat umum di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 13 Mei 2024. REUTERS/Mohamed Azakir/
Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 jam lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

5 jam lalu

Perwira Angkatan Darat Mayor Harrison Mann. foxnews.com
Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.


Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

7 jam lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka


Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

9 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menghancurkan selembar kertas dengan judul Piagam PBB dengan mesin saat ia berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum memberikan suara pada rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota. anggota penuh PBB, di New York City, AS 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.