TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel mulai masuk ke Gaza Rabu malam, 25 Oktober 2023, untuk menyerang Hamas, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya masih mempersiapkan serangan darat.
Radio tentara Israel mengatakan militer Israel semalam melancarkan serangan terbesarnya ke Gaza utara dalam perang melawan Hamas.
Militer kemudian merilis video di X yang menunjukkan kendaraan lapis baja melintasi penghalang yang dijaga ketat dari Israel dan meledakkan bangunan "sebagai persiapan untuk tahap pertempuran selanjutnya".
“Tank dan infanteri menyerang banyak sel teroris, infrastruktur dan pos peluncuran rudal anti-tank,” katanya.
Amerika Serikat dan negara-negara Sekutu mendesak Israel menunda invasi penuh, karena kondisi Gaza sudah sangat parah akibat serangan udara tanpa henti dalam hampir tiga minggu ini.
Kelompok lain yang didukung Iran telah menyerang Israel dan pasukan AS di wilayah lain. Para pemimpin Barat khawatir bahwa invasi darat akan menimbulkan korban jiwa yang tinggi di kalangan warga sipil Palestina, yang sejauh ini sudah tewas 7 ribu lebih.
Presiden AS Joe Biden mengadakan panggilan telepon dengan Netanyahu, membahas “upaya berkelanjutan untuk menemukan dan menjamin pembebasan” warga Amerika yang diyakini disandera oleh Hamas di Gaza, kata Gedung Putih semalam.
Israel mengatakan ada 224 sandera. Hamas mengancam akan membunuh beberapa orang sandera, termasuk pemegang paspor asing. Sejauh ini mereka telah membebaskan empat orang sejak Jumat. Gaza mulai menerima sejumlah kecil bantuan keesokan harinya.
Gedung Putih mengatakan Biden dan Netanyahu juga membahas perjalanan yang aman bagi orang asing yang ingin meninggalkan Gaza, aliran bantuan yang berkelanjutan ke jalur pantai dan jalan menuju perdamaian permanen dengan rakyat Palestina.
“Presiden menegaskan kembali bahwa Israel mempunyai hak dan tanggung jawab untuk membela warganya dari terorisme dan melakukannya dengan cara yang konsisten dengan hukum kemanusiaan internasional,” kata pernyataan itu.
Komentar tersebut mencerminkan tindakan yang seimbang atas dukungan AS terhadap tindakan Israel setelah Biden dikritik karena meragukan jumlah korban di Palestina.
Netanyahu, yang berulang kali menyatakan bahwa invasi darat akan segera dilakukan, mengatakan kepada warga dalam pidatonya pada Rabu malam: "Saya tidak akan menjelaskan lebih lanjut kapan, bagaimana atau berapa banyak."
Warga Palestina di Gaza mengatakan serangan udara Israel kembali menggempur wilayah itu semalam dan orang-orang yang tinggal di Gaza tengah, dekat kamp pengungsi Bureij dan sebelah timur desa Qarara, melaporkan penembakan tank intensif sepanjang malam.
Hamas tidak mengomentari secara langsung laporan Israel tersebut namun mengatakan sayap bersenjatanya telah menyerang sebuah helikopter Israel di timur Bureij. Militer Israel mengatakan mereka "tidak mengetahui hal ini".
Israel telah melakukan pemboman intensif selama berminggu-minggu di Jalur Gaza yang padat penduduknya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel, yang menurut Israel menewaskan sekitar 1.400 orang.
REUTERS
Pilihan Editor Ukraina Yakin Terpilihnya Ketua DPR AS Baru Tak Akan Pengaruhi Bantuan untuk Kyiv