TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pompa bensin di Dagestan, Rusia meledak yang awalnya dipicu oleh kebakaran hebat. Peristiwa itu menyebabkan 30 orang tewas termasuk tiga anak, menurut laporan kantor berita Interfax pada Selasa pagi, 15 Agustus 2023.
Kebakaran dimulai di sebuah bengkel mobil di pinggir jalan raya di ibu kota Dagestan, Makhachkala, pada Senin malam. Kebakaran itu menyebar hingga ke pompa bensin terdekat dan menyebabkan ledakan.
Rekaman yang diunggah online menunjukkan gedung satu lantai terbakar, menurut laporan Reuters. "Ini seperti perang di sini," kata seorang saksi.
Jumlah orang yang terluka bertambah menjadi 66. Sebanyak 10 orang di antaranya berada dalam kondisi kritis, menurut laporan kantor berita RIA mengutip wakil menteri kesehatan Rusia Vladimir Fisenko.
Tiga belas dari yang terluka adalah anak-anak, Interfax melaporkan mengutip kementerian kesehatan Dagestan. Api baru bisa dipadamkan 3 jam kemudian. Api telah menyebar ke area seluas 600 meter persegi menurut laporan TASS.
Sementara itu Rusia melancarkan serangan udara skala besar di wilayah barat Ukraina Lviv dan wilayah barat laut Volyn. Serangan menghantam sejumlah bangunan, melukai orang dan memaksa evakuasi.
"Banyak rudal yang ditembak jatuh, tetapi ada juga serangan di Lviv," kata walikota Andriy Sadovyi di aplikasi perpesanan Telegram. Ia menambahkan bahwa perintah diberikan untuk mengevakuasi setidaknya satu gedung apartemen yang terbakar.
Belum jelas ihwal skala serangan dan kerusakan di Lviv, Ukraina. Sebelumnya gubernur wilayah Lviv, Maxim Kozitsky, mengatakan bahwa kelompok rudal Rusia sedang menuju ke wilayah tersebut.
Hingga Juli, wilayah Lviv yang jauh dari garis depan dan berbatasan dengan anggota NATO Polandia di sebelah baratnya, telah terhindar dari sebagian besar serangan udara Rusia. Pada Juli tujuh orang tewas ketika sebuah rudal menghantam sebuah bangunan tempat tinggal.
REUTERS
Pilihan Editor: Serangan Udara Rusia di Ukraina Barat Menewaskan Sekurangnya 3 Orang
Catatan: Judul telah mengalami perubahan karena jumlah korban tewas bertambah.