TEMPO.CO, Jakarta - Kepala intelijen luar negeri Rusia Sergei Naryshkin, Rabu, 12 Juli 2023, mengatakan bahwa dia dan timpalannya dari CIA William Burns telah membahas "apa yang harus dilakukan dengan Ukraina" melalui telepon akhir bulan lalu, kata kantor berita Rusia TASS.
New York Times dan Wall Street Journal melaporkan pada 30 Juni bahwa Burns menelepon Naryshkin untuk meyakinkan Kremlin bahwa Amerika Serikat tidak berperan dalam pemberontakan singkat seminggu sebelumnya oleh bos tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin dan para tentara Grup Wagner-nya.
Naryshkin membenarkan bahwa Burns telah mengangkat "peristiwa 24 Juni", ketika tentara bayaran menguasai kota Rusia selatan dan maju menuju Moskow sebelum mencapai kesepakatan dengan Kremlin untuk mengakhiri pemberontakan.
Namun dia mengatakan bahwa untuk sebagian besar pembicaraan telepon itu, yang berlangsung sekitar satu jam, "kami mempertimbangkan dan mendiskusikan apa yang harus dilakukan dengan Ukraina".
CIA menolak berkomentar tentang pernyataan-pernyataannya.
Perang Ukraina, yang dimulai dengan invasi Rusia pada Februari 2022, mengatakan negara lain tidak boleh merundingkan masa depannya atas namanya, dan Amerika Serikat telah berulang kali mendukung prinsip ini, yang digambarkan sebagai "tidak ada hal tentang Ukraina tanpa Ukraina".
Burns dan Naryshkin telah mempertahankan jalur komunikasi sejak dimulainya perang Ukraina pada saat kontak langsung lainnya antara Moskow dan Washington sangat minim, dengan hubungan pada titik terendah sejak krisis rudal Kuba 1962.
Naryshkin mengatakan kepada TASS bahwa negosiasi perang akan menjadi mungkin di beberapa titik. Agensi tidak menjelaskan apakah ini bagian dari percakapannya dengan Burns.
"Wajar jika negosiasi akan dimungkinkan cepat atau lambat, karena setiap konflik, termasuk konflik bersenjata, diakhiri dengan negosiasi, tetapi kondisi untuk ini masih perlu matang," kata dia seperti dikutip TASS.
Ditanya tentang laporan tersebut, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan kepada Reuters: "Hari ini, seseorang seperti Naryshkin tidak memiliki pengaruh atas bagaimana perang ini akan berakhir."
Podolyak mengatakan Rusia kalah perang dan tidak akan ada negosiasi dengan orang-orang seperti Naryshkin.
Ukraina, yang melancarkan serangan balasan bulan lalu, mengatakan tidak akan memasuki pembicaraan pada saat ini karena hal ini dapat secara efektif membekukan situasi di medan perang, di mana Rusia telah merebut lebih dari seperenam wilayahnya.
REUTERS
Pilihan Editor: Banjir Besar Melanda Cina, 40 Ribu Orang Dievakuasi