TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima timpalannya dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara untuk rangkaian pertemuan pekan ini. Diplomat top Thailand Don Pramudwinai turut hadir di Jakarta menyusul ketegangan di ASEAN soal pertemuan dengan Junta Myanmar bulan lalu.
Sebagai tuan rumah, Retno menyambut satu per satu tamu para menteri luar negeri ASEAN untuk rapat pertama soal kawasan bebas nuklir pada Selasa, 11 Juli 2023. Pada gilirannya, Don menemui Retno dan bertegur sapa sebelum menunggu delegasi lain.
Upaya Thailand pada bulan lalu untuk membujuk negara-negara tetangganya di ASEAN agar mau kembali berdialog dengan para jenderal penguasa di Myanmar, memicu polemik. Hal ini dikhawatirkan dapat merusak pendekatan resmi yang dilakukan ASEAN karena Tatmadaw masih dikucilkan.
ASEAN yang beranggotakan 10 negara itu menyetujui rencana perdamaian dengan junta Myanmar dua tahun lalu. Konsensus lima poin mencakup penghentian permusuhan, memungkinkan dialog inklusif, dan memberikan akses penuh ke bantuan kemanusiaan.
Konsensus lima poin itu dianggap tidak memberikan terobosan signifikan. Dalam sebuah surat yang dilihat Reuters, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai mengundang rekan-rekan ASEAN, termasuk Myanmar, untuk "dialog informal". Bangkok meyakini ini akan menjadi bagian dari langkah awal untuk kembali menghidupkan proses perdamaian.
Kesabaran ASEAN sekarang ini mulai menipis. Walau ASEAN memegang prinsip non-intervensi, Indonesia, Singapura, dan Malaysia telah mengambil tindakan tegas ke junta lewat serangkaian teguran yang tak biasa.
Blok tersebut telah melarang para jenderal Myanmar menghadiri pertemuan internasional yang diselenggarakan ASEAN hingga mereka menunjukkan komitmen untuk mengimplementasikan perjanjian tersebut.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Sidharto Suryodipuro saat jumpa pers di Jakarta pada Senin, 10 Juli 2023, mengatakan pertemuan pejabat senior sebelum rapat menteri luar negeri tidak membahas khusus soal Myanmar, apalagi soal pertemuan Thailand.
Sidharto menegaskan ASEAN akan terus melanjutkan setiap pendekatan yang telah ditempuh seperti konsensus lima butir.
Myanmar saat ini terperosok dalam kekerasan dan ketidakstabilan yang berasal dari kudeta militer 2021 dan penindasan mematikan terhadap protes yang dilakukan para pro-demokrasi. Ratusan orang tewas dan ribuan orang ditangkap. Terjadi penahanan sewenang-wenang di Myanmar, penghilangan paksa, dan penyiksaan yang meluas.
Gerakan perlawanan bersekutu dengan pemerintah bayangan (NUG) dan beberapa tentara etnis minoritas telah mengintensifkan serangan gerilya terhadap militer. Manuver oposisi ditanggapi dengan artileri dan serangan udara. Ahli di PBB menyebut rezim militer Mynamar telah melakukan kekejaman terhadap warga sipil.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor Warga Palestina Granat Tentara Israel sebelum Tewas Diberondong Peluru