TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan tentara bayaran Wagner ke Moskow menjadi perhatian Barat, meski tidak sempat terjadi pertumpahan darah karena komandan Yevgeny Prigozhin memerintahkan pasukan swasta itu berbalik arah, Sabtu malam, 24 Juni 2023.
Barat mengatakan mereka mengikuti situasi dengan cermat. Presiden AS Joe Biden berbicara dengan para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris, sementara Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara dengan rekan-rekan G7.
Perwira tinggi militer AS, Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, membatalkan perjalanan terjadwal ke Timur Tengah karena perkembangan tersebut.
"Ini merupakan tantangan paling signifikan bagi negara Rusia belakangan ini," kata kementerian pertahanan Inggris sebelumnya pada hari Sabtu ketika pesawat tempur Prigozhin menyerang Moskow.
Pemberontakan itu berisiko membuat pasukan invasi Rusia di Ukraina berantakan, sama seperti Kyiv meluncurkan serangan balasan terkuatnya sejak perang dimulai pada Februari tahun lalu.
Militer Ukraina mengatakan pada Sabtu bahwa pasukannya bergerak maju di dekat Bakhmut, di front timur, dan lebih jauh ke selatan. Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan di Telegram bahwa serangan diluncurkan di dekat sekelompok desa yang mengelilingi Bakhmut, yang direbut oleh pasukan Wagner pada Mei setelah pertempuran berbulan-bulan.
"Di semua bidang ini, kami telah membuat kemajuan," tulis Maliar.
Oleksandr Tarnavskiy, komandan front selatan, mengatakan pasukan Ukraina telah membebaskan sebuah daerah dekat Krasnohorivka, sebelah barat pusat regional Donetsk yang dikuasai Rusia.
Dia mengatakan daerah itu telah berada di bawah kendali Rusia sejak pasukan separatis yang didukung oleh Moskow menguasainya pada tahun 2014.
REUTERS
Pilihan Editor: Pria Singapura Cekik Pemilik Rumah karena Sinyal Wifi Lemot