Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara-Negara Eropa yang Hadapi Ancaman Resesi

Reporter

image-gnews
Seorang pria berjalan melewati rak-rak kosong di sebuah supermarket, di tengah kekhawatiran terhadap wabah virus corona, di kota Basque Guernica, Spanyol, Jumat, 13 Maret 2020. Sejumlah bahan pangan juga diborong konsumen dari sejumlah supermarket di Eropa. REUTERS/Vincent West
Seorang pria berjalan melewati rak-rak kosong di sebuah supermarket, di tengah kekhawatiran terhadap wabah virus corona, di kota Basque Guernica, Spanyol, Jumat, 13 Maret 2020. Sejumlah bahan pangan juga diborong konsumen dari sejumlah supermarket di Eropa. REUTERS/Vincent West
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPada kuartal terakhir 2022, perekonomian Eropa diproyeksikan akan sangat terpukul oleh krisis energi yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina. Menurut International Monetary Fund (IMF), setengah dari 19 negara pengguna mata uang euro (biasa disebut eurozone) kemungkinan besar segera menuju resesi.

Menurut Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva yang dilansir dari euronews.com, Eropa telah menyelesaikan pertumbuhan global lebih dari 6 persen setelah pulih dari Covid-19. Namun, dua hal tak terduga memutar balik keadaan: Omicron dan perang. Eropa lantas terkena dampak yang lebih parah oleh kenaikan harga energi.

Resesi umumnya didefinisikan sebagai pertumbuhan negatif Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut. Sebagai gambaran seberapa signifikan ancaman resesi di Eropa, Georgieva mengungkap bahwa proyeksi sebelum dan sesudah pandemi selisih sekitar 500 miliar euro. Kerugian yang dialami orang-orang Eropa sangat dramatis.

Namun, pendapat kedua menyatakan Eropa mungkin bakal lolos dari resesi 2023 setelah banyak malapetaka, terutama akibat perang Rusia-Ukraina. Melansir dari firstpost.com, prediksi ini datang ketika survei menunjukkan ekonomi Eropa mulai tumbuh pada tingkat inflasi yang lebih rendah, rantai pasokan yang lebih baik, serta pembukaan kembali ekonomi China pasca-pandemi.

Indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index atau PMI) S&P Global Flash Eurozone naik dari 49,3 pada Desember 2022 ke 50,2 pada Januari 2023 dari. Walau demikian, kenaikan PMI ini tidak terjadi pada semua negara.

Indeks Britania Raya (Inggris) justru turun menjadi 47,8 dari 49. Angka PMI yang lemah menggarisbawahi risiko negara itu tergelincir ke dalam resesi. Perselisihan industri, kekurangan staf, kerugian ekspor, meningkatnya biaya hidup, hingga suku bunga tinggi merepresentasikan laju ekonomi yang kembali merosot di awal tahun.

Menurut para ahli, bukan hanya faktor jangka pendek yang bertanggung jawab atas kesuraman tersebut, tetapi juga bencana ekonomi yang berkelanjutan dari masalah struktural jangka panjang seperti kekurangan tenaga kerja dan kesengsaraan perdagangan terkait dengan Brexit (keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ekonomi Inggris pada 2023 diperingatkan menyusut hampir sama dengan Rusia dengan nilai PDB jauh di antara negara-negara G10. Kontraksi PDB Rusia yakni sebesar 1,3 persen, sedangkan Inggris mencapai 1,2 persen—hanya berbeda 0,1 persen.

Sementara itu, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) juga memperkirakan bahwa Inggris bakal “tertinggal secara signifikan” di tahun-tahun mendatang dibanding negara maju lainnya.

Per April 2023, pertumbuhan PDB riil Inggris tercatat -0,3 persen berdasarkan data IMF. Negara-negara Eropa lain dengan pertumbuhan PDB negatif mencakup: Swedia (-0,5 persen), Jerman (-0,1 persen), Republik Ceko (-0,5 persen), Estonia (-1,2 persen), Lithuania (-0,3 persen), serta Ukraina (-3 persen).

Jika PDB mereka tidak segera tumbuh positif, ancaman resesi yang menghantui benar-benar akan menjadi kenyataan.

Pilihan editor: Resesi Eropa Sudah Dimulai, Ini Penyebab Kondisi Terkini

SYAHDI MUHARRAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Ketua DPR AS, Mike Johnson. REUTERS/Elizabth Frantz
Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

8 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

9 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

9 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

15 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

19 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris menghadiri konferensi pers pada hari pertemuan mereka untuk membahas pengakuan negara Palestina, di Dublin, Irlandia, 12 April 2024. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

19 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

20 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?


PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

22 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza