TEMPO.CO, Jakarta - Badan anak-anak PBB, Kamis, 8 Juni 2023, mengatakan bahwa pihaknya sedang memastikan kepada otoritas Taliban Afghanistan mengenai laporan tentang organisasi internasional yang akan dilarang dari proyek pendidikan. Jika ini benar terjadi, ratusan ribu siswa akan terpengaruh.
"UNICEF sangat prihatin dengan laporan bahwa lebih dari 500.000 anak, termasuk lebih dari 300.000 anak perempuan, dapat kehilangan pembelajaran berkualitas melalui pendidikan berbasis masyarakat dalam waktu satu bulan jika organisasi non-pemerintah internasional yang bekerja di bidang pendidikan tidak lagi diizinkan untuk beroperasi," kata juru bicara UNICEF Afghanistan, Samantha Mort.
Badan PBB sedang mencari klarifikasi, katanya.
Juru bicara pemerintahan Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pemerintahan Taliban yang mengambil alih kekuasaan pada 2021 telah menutup sebagian besar sekolah menengah untuk anak perempuan, menghentikan siswa perempuan menghadiri universitas dan menghentikan banyak perempuan Afghanistan yang bekerja untuk kelompok bantuan dan PBB.
Namun, organisasi internasional, termasuk PBB, sangat terlibat dalam proyek pendidikan, termasuk kelas berbasis masyarakat, yang sering diadakan di rumah-rumah di daerah pedesaan.
Dua sumber bantuan kemanusiaan mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir lembaga-lembaga kemanusiaan telah mendengar bahwa otoritas provinsi telah diarahkan untuk menghentikan keterlibatan organisasi internasional dalam proyek pendidikan.
Tetapi pemerintahan Taliban belum mengkonfirmasi perintah apa pun kepada lembaga bantuan yang mencari kejelasan.
"UNICEF mendesak otoritas de facto untuk menempatkan kepentingan terbaik anak di jantung semua pengambilan keputusan dan menegaskan kembali bahwa setiap anak berhak untuk belajar," kata Mort.
PBB memperkirakan bahwa 8,7 juta warga Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk pendidikan tahun ini dan direncanakan untuk menjangkau sekitar 3 juta orang di bawah paket kemanusiaan untuk tahun ini, yang direvisi minggu ini untuk mencerminkan pendanaan yang lebih rendah.
REUTERS
Pilihan Editor: Jokowi dan Anwar Ibrahim Blusukan ke Pasar Chow Kit, Disambut Ratusan WNI