TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Kamis 18 Mei 2023 diawali oleh isu kata 'Allah' di Malaysia kembali muncul pekan ini setelah Kejaksaan Agung menarik bandingnya terhadap keputusan Pengadilan Tinggi.
Sementara di urutan kedua, Yevgeny Prigozhin, bos kelompok tentara bayaran Grup Wagner, pada Kamis 18 Mei 2023 menuduh unit reguler tentara Rusia mundur 570 meter ke utara Kota Bakhmut, Ukraina timur, meninggalkan pejuangnya sendiri.
Adapun di urutan ketiga, militer Ukraina mengklaim mencatat kemajuan baru dalam pertempuran sengit di dekat Bakhmut, Rabu, 17 Mei 2023, sementara Rusia terus mengirimkan unit baru termasuk pasukan terjun payung.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Ketika Kata 'Allah' Kembali Dipersoalkan di Malaysia
Isu kata 'Allah' di Malaysia kembali muncul pekan ini setelah Kejaksaan Agung menarik bandingnya terhadap keputusan Pengadilan Tinggi yang memenangkan tuntutan seorang perempuan Sarawak untuk menggunakan kata itu dalam pembelajaran agama non-Muslim.
Pada Senin, 15 Mei 2023, Kejaksaan Agung Malaysia mengatakan telah memberi tahu Pengadilan Banding pada 18 April 2023 bahwa mereka tidak ingin mengajukan banding atas keputusan Pengadilan Tinggi.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Sebut Tentara Rusia Mundur dari Bakhmut, Bos Grup Wagner: Tolong Jangan Menyerah
Yevgeny Prigozhin, bos kelompok tentara bayaran Grup Wagner, pada Kamis 18 Mei 2023 menuduh unit reguler tentara Rusia mundur 570 meter ke utara Kota Bakhmut, Ukraina timur, meninggalkan pejuangnya sendiri.
“Sayangnya, unit kementerian pertahanan Rusia telah mundur hingga 570 meter ke utara Bakhmut, memperlihatkan posisi kami,” kata Prigozhin dalam pesan suara.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Ukraina Klaim Catat Kemajuan di Bakhmut, Rusia Terjunkan Pasukan Payung
Militer Ukraina mengklaim mencatat kemajuan baru dalam pertempuran sengit di dekat Bakhmut, Rabu, 17 Mei 2023, sementara Rusia terus mengirimkan unit baru termasuk pasukan terjun payung.
Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya, mengatakan gempuran Rusia yang berkelanjutan di beberapa wilayah, menunjukkan perlunya memberikan tekanan internasional lebih lanjut pada Moskow.
Baca berita selengkapnya di sini
FREE MALAYSIA TODAY | REUTERS