TEMPO.CO, Jakarta - Yevgeny Prigozhin, bos kelompok tentara bayaran Grup Wagner, pada Kamis 18 Mei 2023 menuduh unit reguler tentara Rusia mundur 570 meter ke utara Kota Bakhmut, Ukraina timur, meninggalkan pejuangnya sendiri.
“Sayangnya, unit kementerian pertahanan Rusia telah mundur hingga 570 meter ke utara Bakhmut, memperlihatkan posisi kami,” kata Prigozhin dalam pesan suara.
“Saya memohon kepada pimpinan tertinggi Kementerian Pertahanan Rusia - secara terbuka - karena surat saya tidak dibaca,” kata Prigozhin.
“Tolong jangan menyerah,” katanya, berbicara kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov, kepala Staf Umum.
Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataannya dan tidak ada komentar langsung dari kementerian pertahanan Rusia.
Grup Wagner telah memelopori serangan di Bakhmut, salah satu pertempuran paling berdarah dan terpanjang dalam perang Ukraina, sesuatu yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", dengan beberapa dukungan dari tentara regular Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Prigozhin, yang telah berulang kali menuduh petinggi militer Rusia tidak berbuat cukup untuk mendukung anak buahnya, meminta kementerian pertahanan Rusia untuk melakukan semua yang bisa dilakukan untuk melindungi sayap Bakhmut setelah apa yang dia sebut sebagai penarikan mundur.
Wagner mengatakan itu telah mengambil sebagian besar kota Bakhmut yang hancur - meskipun dengan korban manusia yang sangat besar. Namun, Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali wilayah di sekitar Bakhmut dalam beberapa hari terakhir.
Moskow melihat Bakhmut, sebuah kota berpenduduk sekitar 70.000 sebelum perang, sebagai batu loncatan potensial untuk merebut sisa wilayah industri timur Donbas yang berbatasan dengan Rusia.
Pilihan Editor: Pasukan Rusia Mundur di Utara Bakhmut, Bos Grup Wagner Sebut Kekalahan
REUTERS