Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelaku Penembakan Massal di Texas Pendukung Neo-Nazi

image-gnews
Polisi merespon laporan penembakan di Allen Premium Outlets di daerah Dallas, yang menurut pihak berwenang telah menyebabkan banyak orang terluka di Allen, Texas, AS 6 Mei 2023. Afiliasi ABC WFAA via REUTERS
Polisi merespon laporan penembakan di Allen Premium Outlets di daerah Dallas, yang menurut pihak berwenang telah menyebabkan banyak orang terluka di Allen, Texas, AS 6 Mei 2023. Afiliasi ABC WFAA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terduga pelaku penembakan massal di Texas, yang menewaskan delapan orang di sebuah pusat perbelanjaan Dallas akhir pekan lalu, menunjukkan ciri pendukung neo-Nazi dan supremasi kulit putih dari unggahannya di media sosial.

Dalam serangan di mal Allen Premium Outlets di Allen, Texas, Sabtu, 6 Mei 2023, lima orang dewasa dan tiga anak-anak tewas. Di antara orang dewasa yang kehilangan nyawa, kata polisi, adalah Kyo Song Cho, 37 tahun, dan istrinya, Cindy Cho, 35, dari Dallas.

Menurut media lokal, mereka adalah orang tua dari anak berusia 3 tahun yang terbunuh dan seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang terluka.

Dua gadis yang meninggal, keduanya dari Sachse, Texas, adalah adik kakak.

Korban juga termasuk Christian LeCour, 23 tahun, dari Nevada, dan Elio Cumana-Rivas, 32, dari Dallas, dan seorang wanita, Aishwarya Thatikonda, 26, dari McKinney, Texas, kata polisi.

Sepuluh orang lainnya, mulai dari usia 5 hingga 61 tahun, terluka dalam penembakan massal tersebut, setidaknya tiga dari mereka kritis.

Pihak berwenang tidak memberikan kabar tentang kemungkinan motif penembakan  oleh Mauricio Garcia, 33 tahun, yang melepaskan tembakan dengan senapan AR-15.

Polisi mengatakan penyerang, seorang warga Dallas, ditembak mati oleh polisi yang tiba di tempat kejadian.

Penyelidik yang menyisir akun media sosial pria bersenjata itu menemukan postingan berisi kebencian yang menargetkan ras dan etnis minoritas, NBC News melaporkan, mengutip dua petugas penegak hukum.

Pada saat penembakan, Garcia juga mengenakan emblem bertuliskan "RWDS", simbol yang terkait dengan ekstremis sayap kanan, termasuk Proud Boys. RWDS adalah akronim yang dikenal sebagai singkatan dari "Pasukan Kematian Sayap Kanan".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

The New York Times, mengutip sumber penegak hukumnya sendiri, melaporkan Garcia diyakini telah mengunggah sejumlah pesan di platform media sosial Rusia yang memuji Hitler, bersimpati dengan keyakinan neo-Nazi dan meremehkan wanita.

Penulis di balik beberapa postingan yang diselidiki berulang kali menyatakan bahwa dia adalah keturunan Hispanik dan bulan lalu menyertakan postingan yang mengatakan bahwa "orang kulit putih dan Hispanik memiliki banyak kesamaan."

Pembantaian itu termasuk terbaru dari setidaknya 202 penembakan massal yang tercatat di Amerika Serikat tahun ini, menurut kelompok nirlaba Gun Violence Archive.  

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Presiden AS Joe Biden memperbarui seruan kepada Kongres untuk melarang senjata serbu dan magasin amunisi berkapasitas tinggi, serta untuk memberlakukan pemeriksaan latar belakang universal dan mengakhiri kekebalan bagi produsen senjata.

Dalam langkah mengejutkan, sebuah komite di DPR menyetujui undang-undang yang menaikkan usia legal minimum untuk bisa membeli senapan semi-otomatis tertentu dari 18 menjadi 21 tahun di Texas.

Tindakan tersebut disponsori oleh anggota parlemen dari Partai Demokrat Tracy King, yang distriknya meliputi kota Uvalde, tempat 19 anak dan dua guru tewas dalam penembakan massal hampir setahun lalu. Tapi itu tidak mungkin melewati legislatif yang didominasi Republik dan ditentang oleh Gubernur Greg Abbott.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecepatan YouTube di Rusia Dikurangi

19 jam lalu

Ilustrasi Youtube Premium. shutterstock.com
Kecepatan YouTube di Rusia Dikurangi

YouTube menghapus saluran tokoh dari Rusia, di antaranya blogger, wartawan dan seniman yang punya pandangan bertolak-belakang dengan Barat


Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

20 jam lalu

Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

Jenderal tertinggi Angkatan Udara AS mengatakan sejauh ini tidak banyak detail yang dapat dilihat dari rencana pascaperang Israel di Gaza.


Raja Narkoba Paling Kejam Meksiko Ditangkap di AS Saat Baru Mendarat

1 hari lalu

Ismael Zambada. Courtesy of the Procuraduria General de la Republica/Handout via REUTERS
Raja Narkoba Paling Kejam Meksiko Ditangkap di AS Saat Baru Mendarat

AS menangkap raja narkoba Meskiko di Texas. Ia terkenal dengan kebengisannya.


Hacker Korea Utara Curi Rahasia Penting Militer AS dan Sekutunya

1 hari lalu

Flash drive sumbangan ditampilkan dengan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di dinding HAM
Hacker Korea Utara Curi Rahasia Penting Militer AS dan Sekutunya

Hacker Korea Utara membobol situs penting militer AS dan sekutunya.


Trump Desak Netanyahu Hentikan Serangan ke Gaza

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung Presiden AS Donald Trump setelah menandatangani Abraham Accords, menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah, dalam penataan kembali strategis negara-negara Timur Tengah melawan Iran, di South Lawn of the White Rumah di Washington, AS, 15 September 2020. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Trump Desak Netanyahu Hentikan Serangan ke Gaza

Capres dari Partai Republik Donald Trump mengatakan akan meminta PM Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri serangan ke Gaza secepatnya


Australia Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel, Bidik Ekstremis Sayap Kanan

1 hari lalu

Asap terlihat selama konfrontasi antara pemukim Israel dan warga Palestina setelah insiden di mana seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua pemukim Israel, dekat Hawara di Tepi Barat yang diduduki Israel, 27 Februari 2023. (Reuters)
Australia Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel, Bidik Ekstremis Sayap Kanan

Langkah-langkah Australia menargetkan tujuh pemukim individu dan kelompok pemukim ekstremis Israel Hilltop Youth.


Claudia Sheinbaum Bantah Klaim Trump bahwa Kartel Narkoba Kuasai Meksiko

1 hari lalu

Claudia Sheinbaum Bantah Klaim Trump bahwa Kartel Narkoba Kuasai Meksiko

Presiden terpilih Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan negaranya telah berhasil mengurangi ketidakamanan di dalam negeri.


Hotel di AS Disterilkan setelah Pendemo Lempar Belatung ke Netanyahu

1 hari lalu

Hotel di AS Disterilkan setelah Pendemo Lempar Belatung ke Netanyahu

Staf di Hotel Watergate di Washington, AS telah "mensterilkan" tempat itu setelah para pendemo melepaskan belatung ke PM Netanyahu


Eks Ketua DPR AS Kritik Pidato Netanyahu, Sebut yang Terburuk

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menandatangani
Eks Ketua DPR AS Kritik Pidato Netanyahu, Sebut yang Terburuk

Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi tidak menghadiri pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS.


FBI: Penembak Donald Trump Sempat Cari Detail Pembunuhan JFK di Google

2 hari lalu

Penembak jitu atau sniper berdiri di atap gedung lokasi kampanye kandidat presiden dari Partai Republik dan kampanye mantan Presiden AS Donald Trump di Butler, Pennsylvania, AS, 13 Juli 2024. Sniper berhasil melumpuhkan pelaku penembakan Trump yang berada di atap sebuah bangunan. Glen Van Tryfle/TMX/melalui REUTERS
FBI: Penembak Donald Trump Sempat Cari Detail Pembunuhan JFK di Google

FBI mengungkap tersangka yang melakukan penembakan terhadap Donald Trump sempat mencari detail tentang pembunuhan John F. Kennedy.