TEMPO.CO, Jakarta - Komandan tertinggi pasukan darat Ukraina sebelumnya mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad merebut Bakhmut sebelum perayaan Victory Day atau Hari Kemenangan pada Selasa, 9 Mei 2023 di Rusia.
“Hari ini penting untuk membuat keputusan secepat mungkin dan memprediksi tindakan musuh,” kata Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi di saluran Telegramnya pada Senin 8 Mei 2023 seperti dilansir Reuters.
“Rusia masih berharap untuk merebut Bakhmut pada 9 Mei. Tugas kita adalah mencegahnya,” katanya.
Pertempuran untuk kota, yang pernah menjadi rumah bagi 70.000 orang, memiliki kepentingan simbolis bagi kedua belah pihak, dengan Ukraina masih bertahan di beberapa bagian setelah lebih dari 10 bulan pertempuran sengit melawan pasukan reguler Rusia dan pasukan tentara bayaran Wagner.
Moskow melihat Bakhmut sebagai batu loncatan untuk menyerang kota-kota Ukraina lainnya. Kyiv telah mengatakan sebelumnya bahwa menjaga pertahanan Bakhmut memungkinkan militer untuk mempersiapkan serangan balasan yang diharapkan.
Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin telah mengurangi ancamannya untuk keluar dari Bakhmut kemarin di tengah janji baru tentang senjata oleh Moskow.
Dalam rekaman audio yang diposting di saluran Telegramnya, dia berkata: “Kami telah dijanjikan amunisi dan senjata sebanyak yang kami butuhkan untuk melanjutkan operasi lebih lanjut. Kami telah dijanjikan bahwa semua yang diperlukan untuk mencegah musuh memutuskan [dari perbekalan] kami akan dikerahkan.”
Sedikitnya lima orang terluka dalam gelombang besar serangan Rusia semalam di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.
Lalu, apa itu Victory Day Russia?