Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Khader Adnan, Pejuang Jihad Islam Palestina yang Mogok Makan hingga Tewas

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Khader Adnan, seorang pemimpin Jihad Islam. REUTERS/Mohamad Torokman
Khader Adnan, seorang pemimpin Jihad Islam. REUTERS/Mohamad Torokman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Khader Adnan, seorang aktivis yang berafiliasi dengan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ), meninggal di penjara Israel pada Selasa, 2 Mei 2023, setelah hampir tiga bulan melakukan mogok makan.

Adnan, yang ditahan menunggu persidangan, menurut otoritas Israel, telah masuk dan keluar penjara selama lebih dari dua dekade dan telah menjalani mogok makan untuk memprotes penangkapannya.

Ini yang perlu Anda ketahui tentang kemunculan ayah sembilan anak ini.

Kehidupan Awal Khader Adnan

Adnan lahir pada 24 Maret, 1978, di kota Arrabeh dekat kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Ia seorang tukang roti berdasarkan ketrampilan dan lulus dari Universitas Birzeit dengan gelar sarjana matematika. Dia memiliki toko roti di kota Qabatya, di sebelah selatan Jenin.

Adnan menjadi aktivis politik untuk PIJ selama masa-masa sebagai mahasiswa dan pertama kali ditangkap dan ditahan Israel selama empat bulan pada 1999.

Delapan bulan kemudian, ia ditahan oleh Otoritas Palestina (PA) karena memimpin demonstrasi mahasiswa pada 1999 di Universitas Bir Zeit menentang kunjungan Perdana Menteri Prancis Lionel Jospin. Para mahasiswa melempari Jospin dan mobilnya dengan batu.

Afiliasi dengan PIJ

Adnan kemudian menjadi juru bicara untuk PIJ di Tepi Barat. PIJ didirikan pada 1981 oleh para aktivis mahasiswa Palestina di Mesir dengan tujuan mendirikan sebuah negara Palestina di Tepi Barat, Baza dan wilayah-wilayah lain yang diduduki.

Keluarganya mengatakan kepada Al Jazeera pada 2012 bahwa dia tidak pernah aktif di sayap militer PIJ, dia juga tidak pernah didakwa oleh Israel.

Adnan telah ditangkap lima kali sebelum menikah dengan Randa Adnan, 31 tahun, lulusan hukum Islam dari Universitas Nasional An-Najah di Nablus, pada 2005.

Antara 2005 dan 2011, ia ditahan tiga kali lagi.

Mogok Makan 2012

Pada 17 Desember, 2011, Adnan, yang berusia 33 tahun pada saat itu, ditangkap dari rumahnya di Arrabeh. Randa hamil pada saat penahanannya, dan pasangan itu telah memiliki dua anak perempuan.

Ia diinterogasi selama 18 hari dan dilaporkan disiksa dan dipermalukan oleh agen-agen pasukan keamanan dalam negeri Israel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia ditahan dalam "penahanan administratif", sebuah kategori yang dibuat oleh otoritas Israel untuk memenjarakan orang tanpa dakwaan dan tanpa harus memberikan bukti apa pun terhadap mereka kepada pengacara mereka.

Selama penahanannya, Adnan menjalani 66 hari mogok makan, yang terlama oleh seorang tahanan Palestina di Israel pada saat itu. Ia mengakhiri mogok makannya pada Februari 2012 setelah kesepakatan dengan otoritas Israel dicapai.

Aksi mogok makannya memperoleh perhatian dunia dan memicu protes solidaritas di seluruh Tepi Barat dan Gaza.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina di Penjara, Hamas Sebut Sadis

7 hari lalu

Rekaman video yang menunjukkan tentara pendudukan Israel mempermalukan tahanan Palestina di Penjara Megiddo. Sosial media
Israel Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina di Penjara, Hamas Sebut Sadis

Israel tidak berhenti menyiksa, mengintimidasi, dan mempermalukan para tahanan Palestina meski dikecam dunia.


Israel dan Hamas Gagal Capai Kesepakatan dalam Perundingan Gencatan Senjata di Kairo

19 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Kota Hamad yang didanai Qatar, menyusul serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 24 Agustus 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Israel dan Hamas Gagal Capai Kesepakatan dalam Perundingan Gencatan Senjata di Kairo

Upaya para mediator menengahi perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali gagal membuahkan hasil.


Dikecam Pelapor PBB, Israel Mengaku Sedang Selidiki Kasus Pelecehan Tahanan Palestina

26 hari lalu

Para pengunjuk rasa sayap kanan melambaikan bendera Israel di luar fasilitas penahanan Sde Teiman, setelah Polisi Militer Israel tiba di lokasi tersebut sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pelecehan terhadap seorang tahanan Palestina, di dekat Beersheba di Israel selatan, 29 Juli 2024. REUTERS/Jill Gralow
Dikecam Pelapor PBB, Israel Mengaku Sedang Selidiki Kasus Pelecehan Tahanan Palestina

Israel mengaku tengah menyelidiki pelecehan seksual atas seorang tahanan Palestina oleh tentara Israel, setelah mendapat kecaman pelapor PBB.


Sempat Lama Jadi Tahanan Israel, Berikut Profil Yahya Sinwar yang Gantikan Ismail Haniyeh Memimpin Hamas

33 hari lalu

Yahya Sinwar, pemimpin baru hamas di Jalur Gaza. dw.com
Sempat Lama Jadi Tahanan Israel, Berikut Profil Yahya Sinwar yang Gantikan Ismail Haniyeh Memimpin Hamas

Terpilih menggantikan Ismail Haniyeh untuk memimpin Hamas, siapakah Yahya Sinwar? Ia pernah menjadi tahanan Israel dalam waktu lama.


Wafaa Jafar, Mantan Tahanan Palestina yang Dibiarkan Mati karena Luka

39 hari lalu

Mantan tahanan Palestina Wafaa Jarrar, 50 tahun, meninggal pada 5 Agustus 2024 akibat luka-luka yang dideritanya selama penahanan oleh Israel. Middleeastmonitor.com/Palestinecapti1/X
Wafaa Jafar, Mantan Tahanan Palestina yang Dibiarkan Mati karena Luka

Mantan tahanan Palestina, Wafaa Jarrar, sengaja dibunuh melalui kebijakan sistematis pengabaian medis yang telah lama dilakukan Israel.


Israel Gunakan Anjing untuk Siksa Tahanan Palestina

44 hari lalu

Ilustrasi anjing German Shepherd. Shutterstock
Israel Gunakan Anjing untuk Siksa Tahanan Palestina

Warga Palestina yang ditahan di Israel menjadi korban penyiksaan seperti diserang anjing dan disetrum.


Politisi Israel Minta Menteri Ekstremis Disingkirkan, Ini Alasannya

45 hari lalu

Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich. REUTERS/Ronen Zvulun / REUTERS/Ammar Awad
Politisi Israel Minta Menteri Ekstremis Disingkirkan, Ini Alasannya

Seruan untuk menyingkirkan "ekstremis" dari pemerintahan menyusul penyerbuan dua pangkalan militer untuk memprotes penangkapan tentara Israel.


Hamas Minta Penyelidikan Internasional atas Pelanggaran Israel terhadap Tahanan Palestina

46 hari lalu

Demonstran sayap kanan mengibarkan bendera Israel di luar fasilitas penahanan Sde Teiman, setelah Polisi Militer Israel tiba di lokasi tersebut sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan penyiksaan terhadap tahanan Palestina, dekat Beersheba di Israel selatan, 29 Juli 2024. REUTERS/Jill Gralow
Hamas Minta Penyelidikan Internasional atas Pelanggaran Israel terhadap Tahanan Palestina

Hamas menekankan perlunya dunia, PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk mengalihkan perhatian mereka ke penjara-penjara di Israel.


Pemukim Serang Pangkalan Militer Israel, Apa yang Terjadi?

46 hari lalu

Para pengunjuk rasa sayap kanan melambaikan bendera Israel di luar fasilitas penahanan Sde Teiman, setelah Polisi Militer Israel tiba di lokasi tersebut sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pelecehan terhadap seorang tahanan Palestina, di dekat Beersheba di Israel selatan, 29 Juli 2024. REUTERS/Jill Gralow
Pemukim Serang Pangkalan Militer Israel, Apa yang Terjadi?

Pangkalan militer Israel diserang puluhan pemukim, minta tentara tersangka pemerkosaan dibebaskan.


Horor di Penjara Israel Terkuak: Penyiksaan, Kelaparan, Penelantaran

46 hari lalu

Penjara Raymon di Be'er Sheva, Israel.[presstv]
Horor di Penjara Israel Terkuak: Penyiksaan, Kelaparan, Penelantaran

Seorang pengacara yang berkunjung sebuah penjara Israel di Ramallah itu, melaporkan perlakuan buruk yang sistematis terhadap tahanan Palestina.