Penahanan Reguler
Adnan telah ditahan 12 kali, kadang-kadang di bawah “penahanan administratif” dan kadang-kadang atas dakwaan seperti “kegiatan-kegiatan yang mengancam keamanan regional.”
Pada 2014, ia ditangkap dan dijatuhi hukuman enam bulan yang kemudian diperpanjang, mengakibatkan Adnan melakukan mogok makan selama 56 hari yang berakhir dengan pembebasannya pada 12 Juli 2015.
Adnan ditangkap beberapa kali sebelum penangkapan terakhirnya pada 5 Februari 2023. Kali ini, dia didakwa di pengadilan militer Israel atas tuduhan yang mencakup hubungan dengan kelompok terlarang dan hasutan untuk melakukan kekerasan, kata Dinas Penjara Israel.
Sebagai protes terhadap penahanannya tanpa tuduhan, ia menolak makan selama 87 hari, menurut Perhimpunan Tahanan Palestina.
Ia ditemukan tewas di sel, pada Selasa.
Nida Ibrahim dari Al Jazeera, melaporkan dari Ramallah di Tepi Barat, mengatakan keluarga Adnan telah memperingatkan bahwa, setelah 80 hari tanpa makanan, hidupnya dalam bahaya.
Seorang petugas medis dari kelompok Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel, yang telah mengunjungi Adnan di penjara minggu ini, memperingatkan bahwa dia "menghadapi kematian yang akan segera terjadi" sambil menyerukan agar dia "segera dipindahkan ke rumah sakit", lapor kantor berita AFP.
Dinas Penjara Israel mengatakan Adnan "menolak untuk menjalani tes medis dan menerima perawatan medis" dan "ditemukan tidak sadarkan diri di selnya".
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Suriah, Tempat Aman Terakhir bagi ISIS