TEMPO.CO, Jakarta -Bekas Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas mencoba bunuh diri awal pekan ini dan sedang melakukan mogok makan di sebuah penjara di Guayaquil untuk memprotes penangkapannya, kata pengacaranya Sonia Vera dan mantan Presiden Rafael Correa pada Rabu, 10 April 2024.
Glas sudah dua kali dihukum karena korupsi dan sekarang menghadapi dakwaan baru. Ia ditangkap pada Jumat lalu setelah penggerebekan oleh polisi di Kedutaan Besar Meksiko di Quito, tempat dia tinggal sejak Desember.
Mantan wapres itu dilarikan ke rumah sakit pada Senin setelah petugas penjara mengatakan dia menolak makanan yang disediakan di penjara dan kemudian jatuh sakit.
“Kami telah memastikan bahwa darurat medis adalah upaya bunuh diri. Dia belum makan apa pun dan melakukan mogok makan,” kata Correa dalam pesan di media sosial X, dikutip oleh kantor berita Reuters.
Dalam pesan terpisah di X, Vera menyertakan video Glas yang menceritakan penangkapannya pekan lalu.
Penangkapan tersebut menyusul ketegangan selama sepekan antara Meksiko dan Ekuador, setelah Ekuador menyatakan duta besar Meksiko sebagai persona non grata atau tidak boleh berada di negara tersebut.
Ekuador mempermasalahkan komentar dari Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador tentang pembunuhan calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio tahun lalu, membandingkannya dengan pembunuhan sejumlah kandidat pemilu lokal baru-baru ini selama musim pemilu Meksiko.
Pemerintah Ekuador mengklaim memiliki bukti bahwa Glas berencana melarikan diri, meski belum memberikan rinciannya. Glas keluar dari rumah sakit pada Selasa lalu dan kembali ke penjara.
Klip video dari dalam kedutaan yang disiarkan selama konferensi pers harian Lopez Obrador pada Selasa menunjukkan sebuah pintu dibuka dengan paksa dan juga seorang pria, yang tampaknya adalah Glas, dibawa keluar, tangan dan kakinya diangkat oleh polisi atau tentara.
Dalam video yang dibagikan pengacaranya, Glas menuduh polisi melakukan pelecehan terhadapnya saat penangkapan di ibu kota Quito. “Saya mencoba untuk berdiri tetapi tidak bisa karena pukulan yang mereka berikan kepada saya,” katanya dalam video tersebut.
Awal pekan ini, pengacara Glas mengatakan mereka telah mengajukan petisi untuk membebaskan mantan wakil presiden tersebut. Sidang akan diadakan pada Kamis sore di Quito, kata Vera.
REUTERS