TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Pemerintah Rusia menyambut baik semua hal yang dapat mengakhiri konflik Ukraina termasuk komunikasi antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui telepon Rabu lalu, 26 April 2023.
Tetapi ia mengatakan, Kremlin kukuh akan melanjutkan "operasi militer khusus" di Ukraina sampai tujuan mereka tercapai. Target Rusia di antaranya membebaskan penutur bahasa Rusia di Donbas.
Pemimpin China dan Ukraina berbicara untuk pertama kalinya sejak Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari tahun lalu, memenuhi tujuan lama Kyiv yang telah secara terbuka meminta pembicaraan semacam itu selama berbulan-bulan.
Peskov mengatakan Rusia mengetahui detail diskusi kedua pemimpin itu dan menyatakan sikap mereka terhadap konflik tersebut sudah diketahui dengan baik.
"Kami siap menyambut apa pun yang dapat mempercepat akhir konflik di Ukraina dan Rusia untuk mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan sendiri," kata Peskov tentang panggilan telepon mereka.
"Adapun fakta bahwa mereka berkomunikasi - itu adalah masalah kedaulatan masing-masing negara ini dan masalah dialog bilateral mereka."
Ditanya apakah Rusia dan China telah membahas pemulihan Ukraina ke perbatasan tahun 1991 ketika Uni Soviet dibubarkan, selama kunjungan Xi Jinping baru-baru ini ke Moskow, Peskov mengatakan: "Tidak ada pembahasan tentang itu."
REUTERS
Pilihan Editor Israel Rusak Bab Al-Rahma di Kompleks Al-Aqsa