TEMPO.CO, Jakarta - Topan tropis menghantam pantai barat laut Australia sebagai badai kategori 5, membuat rekor kecepatan angin baru. Meski begitu, badai ini tidak menimbulkan korban termasuk di pusat ekspor bijih besi terbesar di dunia di Port Hedland, Kamis dan Jumat, 14 April 2023.
Topan Ilsa mendarat pada Jumat pagi dengan tingkat intensitas tertinggi pada skala 1 hingga 5 dan kemudian bergerak ke daratan saat kru darurat mendesak beberapa komunitas terpencil di sepanjang jalur badai untuk mencari perlindungan dan tetap berada di dalam rumah.
"Port Hedland ... lolos dari pukulan topan pada tahap ini. Semalam, kami tidak menerima permintaan bantuan," kata Inspektur layanan darurat negara bagian Australia Barat Peter Sutton kepada televisi ABC. "Jadi tampaknya daerah berpenduduk lebih besar benar-benar lolos dari kerusakan."
Namun Sutton mengatakan ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang "kerusakan luas" di beberapa kota terpencil dan survei udara akan dilakukan sesegera mungkin.
Port Hedland, yang digunakan oleh penambang BHP Group, Fortescue dan Hancock Prospecting milik miliarder Gina Rinehart, dijadwalkan dibuka kembali pada pukul 11 pagi setelah operator Otoritas Pelabuhan Pilbara menganggapnya aman.
Dalam sebuah pernyataan, operator mengatakan sedang bekerja sama dengan operator terminal dan kapal untuk merencanakan dimulainya kembali pengiriman.
Pelabuhan ditutup pada Kamis pagi setelah pihak berwenang mulai membersihkan tempat berlabuh sehari sebelumnya.
Ilsa menetapkan rekor kecepatan angin 218 km per jam di Pulau Bedout, sekitar 40 km lepas pantai, melampaui 194 km topan George di lokasi yang sama pada tahun 2007, kata Biro Meteorologi.
Badai itu diturunkan oleh biro cuaca ke sistem kategori tiga pada Jumat pagi, tetapi para pejabat memperingatkan masih ada kemungkinan hembusan hingga sekitar 170 km per jam.
"Saat bergerak ke pedalaman dan matahari terbit, kita bisa memperkirakan itu masih menjadi siklon tropis yang parah," kata manajer tanggap bahaya biro cuaca Shenagh Gamble.
Ilsa diperkirakan akan melemah ke titik terendah tropis dalam semalam dan bergerak ke bagian selatan Northern Territory.
Curah hujan lebat diperkirakan terjadi di beberapa daerah, kemungkinan memicu banjir bandang. Angin yang merusak dapat menghantam kota pertambangan Telfer yang terpencil, tempat Newcrest Mining mengoperasikan tambang emas dan tembaga.