Cerita Korban saat Serangan
Seorang wanita tua yang duduk di luar masjid mengatakan kepada kantor berita Reuters, “Saya sedang duduk di kursi membaca (Al-Qur'an),” kata seorang wanita tua kepada kantor berita Reuters sambil duduk di luar masjid. Ia berjuang untuk mengatur napas. “Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya,” katanya sambil mulai menangis.
“Di halaman sebelah timur kompleks, polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut, itu pemandangan yang tidak bisa saya gambarkan," kata Fahmi Abbas, seorang jamaah masjid. "Kemudian mereka menyerbu masuk dan mulai memukuli semua orang. Mereka menahan orang-orang dan menyuruh para pemuda itu telungkup di tanah sambil terus memukuli mereka."
Serangan tersebut membuat ribuan jemaah menghabiskan malam di kompleks masjid tersebut di tengah-tengah ketakutan akan kemungkinan bentrok dengan pengunjung Yahudi ke situs tersebut, yang mereka sebut sebagai Bukit Bait Suci, situs dua kuil kuno Judaism.
Video-video yang beredar di media sosial, yang tak dapat segera diverifikasi Reuters, menunjukkan kembang api mati dan polisi memukuli orang di dalam masjid. Pengacara Palestina Firas al-Jibrini mengatakan polisi menahan sekitar 500 orang yang akan ditanyai.
Dikutuk Dunia Internasional
Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan terbaru terhadap jemaah, yang disebut sebagai kejahatan. “Kami memperingatkan pendudukan agar tidak melintasi garis merah di tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan ledakan besar,” kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Indonesia dan sejumlah negara-negara Arab mengecam tindakan Israel tersebut. Serangan itu dinilai melanggar prinsip dan norma internasional.
DEWI RINA CAHYANI | IDA ROSDALINA | DANIEL A.FAJRI
Pilihan Editor: 7 Fakta Serangan Polisi Israel ke Muslim di Kompleks Masjid Al-Aqsa saat Ramadan