"Apa yang kami ketahui adalah rumah dan gedung di sana dilalap api" ujar salah satu pejabat AS yang enggan disebutkan namanya. Dia menuturkan rasanya korban sipil yang tewas di sana jumlahnya sangat sedikit karena mereka meninggalkan kota tersebut sebelum menjadi medan laga.
AS menyatakan Baghdad tidak membutuhkan bantuan serangan udara dari AS dan sekutunya untuk melakukan gempuran di Tikrit. Sebaliknya, negeri ini mendapatkan dukungan dari tetangganya, Iran, guna melakukan serangan darat. "Bahkan Teheran telah mengirimkan komandan pasukan elite Garda Revolusi untuk mengawasi dari dekat pertempuran di sana." tambah pejabat tersebut.
Tikrit pada 2022
Pada 2022 ini, Tikrit sudah pulih dan bahkan bangkit. Pada 16 November 2022 lalu, Pusat Pelatihan Kejuruan di Tikrit secara resmi dibuka oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial, Kegubernuran Salahuddin, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Republik Federal Jerman. Hal itu sebagaimana dikutip dari laman iraq.un.org atau PBB Irak.
Fasilitas yang dibangun pada 2009 di Tikrit ini merupakan pusat penting untuk keterampilan kejuruan di Irak karena menjangkau lebih dari 2.500 orang setiap tahunnya. Fasilitas tersebut terdiri dari bangunan utama yang berisi delapan bengkel untuk kursus pelatihan dan kantor administrasi. Selama pembebasan dari ISIS, sebagian besar bengkel mengalami kerusakan parah.
Namun sejak 2015, melalui Fasilitas Pendanaan untuk Stabilisasi, UNDP telah menyelesaikan sekitar 3.400 proyek stabilisasi di seluruh wilayah Anbar, Diyala, Kirkuk, Ninewa, dan Salahuddin. Program ini juga telah mendukung pemulangan yang aman dan bermartabat bagi lebih dari 4,9 juta pengungsi Irak ke tempat asalnya.
Catatan Redaksi :
Artikel ini mengalami perbaikan pada judul sebagai peningkatan akurasi. Terima kasih.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Erdogan: Serangan Turki ke Irak dan Suriah Baru Permulaan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.