TEMPO.CO, Jakarta -Kepala NATO Jens Stoltenberg menyerukan sekutu untuk menjanjikan tambahan bantuan ke Ukraina jelang pertemuan aliansi militer Barat itu pekan ini. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah memperingatkan warganya untuk bertahan dari dingin dan gelap yang diakibatkan oleh serangan Rusia terhadap infrastruktur.
Baca juga: NATO: Rusia Gunakan Musim Dingin Sebagai Senjata Perang Ukraina
Jerman, yang memegang kepresidenan G7, juga menjadwalkan pertemuan kelompok dengan beberapa mitra di sela-sela pembicaraan NATO. Mereka akan mendesak cara untuk mempercepat rekonstruksi infrastruktur energi Ukraina.
Pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, Washington telah bekerja dengan utilitas dan penyedia perangkat keras. Ia juga mengatakan bersama negara-negara Eropa menemukan peralatan yang dapat membantu memulihkan stasiun transmisi tegangan tinggi Ukraina yang rusak akibat serangan rudal Rusia.
Sementara Prancis dan Jerman mengatakan masing-masing mengirim lebih dari 100 generator listrik untuk membantu menstabilkan jaringan listrik.
"Alasan Rusia melanjutkan kejahatan perang ini adalah karena mereka kehilangan tempat," kata seorang pejabat Prancis, merujuk pada serangan terhadap infrastruktur sipil.
Di sisi militer, NATO terus mendorong produsen senjata untuk mempercepat produksi. Namun, diplomat lain memperingatkan bahwa ada peningkatan masalah dengan kapasitas pasokan.
Para menteri juga akan membahas lamaran Ukraina bgi keanggotaan NATO. Namun, mereka cenderung hanya mengkonfirmasi kebijakan pintu terbuka aliansi, sementara keanggotaan NATO tampaknya masih jauh.
Selain topik Ukraina, Menteri NATO akan berbicara tentang bagaimana memperkuat ketahanan masyarakat. Sebelumnya Stoltenberg memperingatkan negara-negara Barat harus berhati-hati untuk tidak menciptakan ketergantungan baru pada China saat mereka melepaskan diri dari pasokan energi Rusia.