TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan meninjau ulang tentang kewajiban mantan personel militer mereka untuk melindungi rahasia negara. Seperti dilansir Reuters Rabu 9 November 2022, langkah ini menyusul laporan bahwa warga Australia termasuk di antara puluhan pilot militer Barat yang direkrut untuk membantu melatih militer China.
Baca juga: Australia Tangkap Eks Pilot MIliter AS yang Bekerja untuk China
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengumumkan tentang peninjauan ulang terhadap kebijakan dan prosedur yang mengatur personel Angkatan Pertahanan Australia.
"Bagi mereka yang memiliki rahasia negara kita, baik melalui dinas di Angkatan Pertahanan Australia atau dinas di bagian lain wilayah Persemakmuran, ada kewajiban abadi untuk menjaga rahasia itu," kata Marles dalam konferensi pers.
"Penting bagi kami untuk memiliki kerangka kerja paling kuat yang ada untuk melindungi informasi Australia dan melindungi rahasia negara kita," ujarnya.
Marles juga mengatakan bahwa Departemen Pertahanan Australia berpartisipasi dalam penyelidikan antarlembaga bersama polisi federal dan badan intelijen negara terkait "sejumlah kasus" mantan pilot militer Australia yang diduga melatih militer China.
“Pemerintah federal Australia berkomitmen untuk membuat setiap perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki kelemahan dalam rezim saat ini,” tutur Marles.
Seorang warga negara Australia, Daniel Edmund Duggan, ditangkap di negara bagian New South Wales pada minggu yang sama ketika Inggris mengumumkan tindakan keras terhadap mantan pilot militer mereka.
Duggan, mantan pilot US Marines Corp yang bekerja di China sebagai konsultan penerbangan dan pelatih penerbangan, menghadapi kemungkinan ekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan yang tidak diungkapkan.
Pengacaranya mengatakan Duggan membantah melanggar hukum AS atau Australia. Rincian surat perintah penangkapan AS dan tuduhan yang dia hadapi disegel.
Reuters melaporkan Duggan bekerja di Beijing sejak 2014, mencantumkan alamat Beijing yang sama dengan seorang pengusaha China yang dipenjara di Amerika Serikat karena bersekongkol meretas komputer kontraktor pertahanan AS.
Sidang parlemen Australia diberitahu oleh pejabat pertahanan pada hari ini bahwa negara mengucurkan lebih dari A$15 juta untuk melatih pilot jet tempur. Dan pengungkapan informasi resmi oleh seorang pilot kepada orang yang tidak berwenang setelah mereka meninggalkan angkatan pertahanan adalah sebuah pelanggaran.
"Aktor asing akan menargetkan orang-orang kami karena keterampilan unik yang mereka miliki," kata Celia Perkins, wakil menteri keamanan departemen pertahanan.
Terbongkarnya kasus Duggan berawal dari laporan media Inggris pada Test Flying Academy of South Africa, yang menanggapi dalam sebuah pernyataan di situs webnya yang mengatakan "sangat percaya bahwa tindakannya, dan tindakan karyawannya, tidak bertentangan dengan undang-undang Inggris".
Menteri pertahanan Selandia Baru juga telah meminta saran tentang apakah Angkatan Pertahanan Selandia Baru memerlukan undang-undang untuk menghentikan mantan pilot militer melatih pilot militer asing, kata seorang juru bicara dari kantor perdana menteri.
Empat mantan personel pertahanan Selandia Baru dilaporkan bekerja untuk sekolah pelatihan penerbangan Afrika Selatan.
Baca juga: Pilot Australia Direkrut oleh Afrika Selatan untuk Latih Tentara China
REUTERS