TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kemungkinan tak bisa datang secara langsung ke KTT G20 di Bali karena ada sejumlah kendala. Situasi di Ukraina yang masih diinvasi adalah salah satu halangannya.
"Jika presiden datang ke Bali, (kami) akan banyak kehilangan hal (di Ukraina), karena dia sebagai presiden tidak dapat mengadakan pertemuan, orang-orang akan menunggunya, orang-orang akan kesulitan menghubunginya, sesuatu yang buruk (bisa) terjadi," kata Hamianin saat wawancara dengan Tempo di Jakarta, Selasa, 8 November 2022.
Hamianin mengatakan, jika Zelensky mengikuti pertemuan secara virtual itu hanya akan memakan waktu dua jam per harinya. Keadaanya itu lebih memungkinkan karena Rusia masih menggempur infrastruktur Ukraina.
Baca juga: TOP 3 Dunia: Twitter Minta Karyawannya Bekerja Kembali, Sunak Tagih Janji di COP27
KTT G20 dengan format tatap muka akan diadakan di Bali pada 15 dan 16 November 2022. Indonesia adalah presidensi KTT G20 tahun ini. Fokus dalam KTT G20 ini adalah pemulihan ekonomi global paska-pandemi, dengan prioritas bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.
Pertemuan kepala negara anggota G20 kali ini dibayangi oleh krisis global di sektor pangan dan energi, yang dipicu oleh perang Rusia Ukraina. Dalam sejumlah pertemuan tingkat menteri, beberapa negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat mengecam dengan keras invasi Rusia ke Ukraina serta dampaknya terhadap krisis pangan dan energi.
Indonesia sebagai ketua G20 tahun ini tidak bisa mendepak Rusia dari pertemuan-pertemuan G20 karena alasan preseden keanggotaan. Semua keputusan di forum ekonomi itu, juga diputuskan dengan konsensus.
Hamianin menyebut kehadiran Presiden Zelensky di KTT G20 bukan tergantung dengan kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hamianin menilai yang paling penting forum ini, yakni bisa menyelesaikan masalah krisis global yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut ada kemungkinan Presiden Putin dan Presiden Zelensky hadir di KTT G20 secara virtual. Kehadiran mereka secara langsung, kata Jokowi, hanya akan dilakukan kalau situasinya memungkinkan.
"Beberapa hari yang lalu saya sudah berbicara lewat telepon dengan Presiden Putin dan Presiden Zelensky, beliau menyampaikan akan hadir kalau kondisinya memungkinkan," ujar Jokowi seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 8 November 2022.
Jokowi tak merinci situasi yang memungkinkan agar Putin dan Zelensky hadir secara langsung di Bali pada 15 November 2022. Namun, Jokowi merasa tak keberatan dengan absennya dua kepala negara yang tengah berseteru itu.
"Ya tanya beliau (Putin dan Zelensky), beliau yang menyampaikan bahwa beliau akan hadir apa bila kondisinya memungkinkan. Tapi kalau tidak, nanti misalnya seperti kemarin, Presiden Zelensky akan minta virtual," kata Jokowi.
Sampai Selasa, 8 November 2022, Presiden Jokowi mengklaim jumlah kepala negara yang akan hadir dalam KTT G20 sebanyak 17 orang. Jokowi tak merinci nama-nama negara tersebut, namun dia menyebut salah satu yang sudah konfirmasi akan hadir adalah Presiden Amerika Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping. Jokowi menyebut konfirmasi kehadiran yang mencapai 17 negara itu terbilang cukup tinggi.
Baca juga: Putin: 50 Ribu Tentara Rusia Bertempur di Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.