TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin, 7 November 2022, bahwa 50 ribu tentara Rusia yang dipanggil sebagai bagian dari upaya mobilisasinya sekarang bertempur dengan unit-unit tempur di Ukraina.
Baca: Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
Seperti dilansir kantor berita Interfax, Putin mengatakan 80 ribu tentara berada di zona operasi militer khusus—istilah yang digunakan Rusia untuk perangnya di Ukraina—dan sisanya dari hampir 320 ribu wajib militer berada di kamp pelatihan di Rusia.
“Kami sekarang memiliki 50 ribu di unit tempur mereka. Sisanya belum ambil bagian dalam pertempuran,” kata Putin saat berkunjung ke wilayah Tver, di luar Moskow.
Pada September lalu, Putin mengumumkan upaya mobilisasi parsial untuk memanggil ratusan ribu “pejuang” baru untuk perang setelah Ukraina merebut kembali sebagian besar wilayah dalam serangan balasan. Langkah itu memicu eksodus ratusan ribu orang Rusia dan memicu protes antiperang di seluruh negeri.
Pekan lalu, Putin mengatakan total 318 ribu orang telah dipanggil dalam rancangan tersebut.
Rusia mengakhiri upaya mobilisasi parsial pada akhir Oktober lalu. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pada 28 Oktober lalu bahwa sekitar 41 ribu prajurit Rusia telah bergabung dengan unit tempur mereka untuk bertempur di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Ahad lalu mengatakan Rusia menderita kerugian besar dalam melanjutkan serangannya di wilayah Donetsk timur, Ukraina, dan sedang mempersiapkan serangan baru terhadap infrastruktur energi Ukraina.
“Serangan Rusia yang sangat sengit di wilayah Donetsk terus berlanjut. Musuh menderita kerugian serius di sana,” kata Zelensky dalam video pidato malamnya.
Zelensky mengatakan yakin Rusia mengonsentrasikan kekuatan dan sarana untuk kemungkinan pengulangan serangan massal terhadap infrastruktur Ukraina, terutama infrastruktur energi.
Baca: WNI di Bawah Umur Bebas, Divonis 5 Tahun dengan Hukum Orang Dewasa di Malaysia
AL ARABIYA | REUTERS