TEMPO.CO, Jakarta - Presiden China Xi Jinping mengimbau agar jangan ada pihak yang menggunakan senjata nuklir dalam perang Ukraina. Xi menyampaikan hak ini dalam sebuah persamuhan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Beijing pada Jumat, 4 November 2022.
Pernyataan Xi muncul pertama kali setelah eskalasi konflik yang terjadi belum lama ini. Dalam sambutannya, Xi mengatakan dia menentang penggunaan kekuatan nuklir di Eropa, tanpa menyebut nama Rusia.
Xi meminta masyarakat internasional agar menolak ancaman senjata nuklir dan mengadvokasi penolakan terhadap perang nuklir demi mencegah krisis di benua Eurasia.
"Senjata nuklir tidak boleh digunakan dan perang nuklir tidak boleh diperjuangkan," kata Xi dalam pidatonya seperti dikutip dari The Independent, Senin, 7 November 2022.
Baca juga: Jeremy Hunt Ingin Pangkas Anggaran Pengeluaran Inggris Sampai Rp 600 Triliun
Stasiun televisi CCTV menyebut, Xi menunjukkan bahwa Cina mendukung Jerman dan Uni Eropa memainkan peran penting dalam mempromosikan pembicaraan damai. Dia juga disebut menyoroti Berlin yang mempromosikan pembangunan kerangka keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan
Scholz menerima sambutan Presiden Xi tersebut. Scholz kunjungan kerja ke Beijing bersama sejumlah kalangan pengusaha kelas kakap di Jerman.
“Saya memberi tahu Presiden (Xi) bahwa penting bagi Cina untuk menggunakan pengaruhnya di Rusia,” kata Scholz.
Sebelumnya pada pekan lalu, Kremlin menyatakan dalam menerapkan kebijakannya tentang pencegahan nuklir, Rusia secara ketat dan konsisten dipandu oleh prinsip bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperangi.
“Pendekatan doktrinal Rusia dalam bidang ini didefinisikan dengan sangat akurat, hanya mengejar tujuan defensif dan tidak mengakui interpretasi yang luas," demikian pernyataan Kremlin.
Kantor berita Xinhua mewartakan Xi juga mengatakan kepada kanselir Jerman bahwa Cina mendukung peran penting Eropa dalam mendorong pembicaraan damai atas Ukraina. Dia mendorong agar diciptakan kerangka keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan.
“Sebagai negara besar dan berpengaruh, di masa perubahan dan penuh gejolak, Cina dan Jerman harus banyak bekerja sama untuk memberikan lebih banyak kontribusi bagi perdamaian dan pembangunan dunia,” kata Xi.
THE INDEPENDENT
Baca juga: Berhubungan Via Telepon, Menlu AS dan China Atur Pertemuan Xi-Biden di KTT G20?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini