TEMPO.CO, Jakarta - Telepon seluler pribadi mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss pernah diretas oleh agen-agen mata-mata yang diduga bekerja untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Saat itu, Truss menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris. Demikian diberitakan Daily Mail pada Sabtu, 29 Oktober 2022, yang dikutip kantor berita Reuters pada Ahad, 30 Oktober 2022.
Baca: Horor di Malam Halloween, 149 Tewas Terinjak-Injak di Seoul
Para agen tersebut memperoleh akses ke detail rahasia negosiasi dengan sekutu internasional Inggris di samping pesan pribadi Truss dengan teman dekatnya Kwasi Kwarteng, yang kemudian menjadi menteri keuangan.
Pesan itu diyakini termasuk diskusi dengan menteri luar negeri senior internasional tentang perang di Ukraina, termasuk perincian tentang pengiriman senjata. Truss menjabat menteri luar negeri dari 15 September 2021 hingga 6 September 2022 tepat sebelum menjadi PM Inggris.
Pesan hingga satu tahun diunduh, menurut laporan itu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Seorang juru bicara pemerintah Inggris menolak mengomentari perihal pengaturan keamanan individu.
“Pemerintah memiliki sistem yang kuat untuk melindungi dari ancaman dunia maya. Itu termasuk pengarahan keamanan reguler untuk para menteri, dan saran untuk melindungi data pribadi mereka dan mengurangi ancaman dunia maya,” kata juru bicara itu.
Peretasan itu terungkap selama kampanye kepemimpinan Partai Konservatif yang membawa Truss menjadi perdana menteri. Truss meninggalkan jabatannya pada pekan lalu dan digantikan oleh Rishi Sunak.
The Mail melaporkan pesan yang jatuh ke tangan asing termasuk kritik terhadap Boris Johnson yang dibuat oleh Truss dan Kwarteng, yang mengarah pada potensi risiko pemerasan.
Baca: Rishi Sunak Tak Mau Gegabah Selesaikan Masalah Ekonomi Inggris
REUTERS