TEMPO.CO, Jakarta - Warga Ukraina yang mengungsi ke luar Negeri setelah invasi Rusia diminta untuk tidak pulang ke negaranya selama musim dingin karena pemadaman listrik akibat serangan Rusia ke infrastruktur energi.
Baca: Taiwan Memperkirakan Pemerintah Xi Jinping Akan Meningkatkan Serangan Diplomatik
Dalam wawancara yang disiarkan di televisi nasional Ukraina pada Selasa, 25 Oktober 2022, Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan kepada para pengungsi bahwa mereka harus menunggu sampai musim semi untuk kembali ke Ukraina.
“Saya ingin meminta (mereka) untuk tidak kembali. Kami harus bertahan hidup di musim dingin,” kata Vereshchuk.
Rusia telah meluncurkan gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina, menyebabkan pemadaman listrik dan mengganggu pasokan air, setelah sebuah ledakan merusak jembatan yang menghubungkan Krimea dan Rusia pada 8 Oktober lalu.
Kyiv menyatakan serangan Rusia telah merusak hingga 40 persen sistem tenaga listrik Ukraina. Pekan lalu, seorang pejabat lokal di Kyiv memperingatkan penduduk perlu bersiap untuk kemungkinan pemadaman listrik yang berlangsung berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
Serangan terhadap infrastruktur Ukraina terjadi di tengah melonjaknya harga energi, makanan, dan barang-barang lainnya di Eropa, di mana sebagian besar dari jutaan pengungsi Ukraina mencari perlindungan.
Hal ini menimbulkan masalah bagi para pengungsi. Banyak dari mereka berjuang mendapatkan pekerjaan tetap dengan upah yang baik di negara tempat tinggal mereka yang baru.
Vereshchuk mengatakan jaringan listrik tidak akan cukup dengan kembalinya pengungsi dari luar negeri, bahkan situasinya akan semakin buruk.
“Kembali sekarang berarti mempertaruhkan diri Anda dan anak-anak Anda, kerabat Anda yang rentan,” ujar dia.
Lebih dari satu juta rumah tangga di Ukraina hidup tanpa listrik setelah serangan Rusia di seluruh negeri.
Awal pekan ini, operator jaringan negara Ukrenergo mengatakan serangan itu menargetkan infrastruktur transmisi di Ukraina barat, tetapi pembatasan pasokan listrik diberlakukan di 10 wilayah di seluruh negeri, termasuk di Kyiv. Dewan kota telah mendesak warga untuk menimbun air jika terjadi pemadaman.
Rusia dan Ukraina saling menuduh berencana meledakkan bendungan besar di wilayah Kherson.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pihak berwenang sedang mempersiapkan semua kemungkinan skenario untuk menghadapi musim dingin. Ia mengeluarkan peringatan itu ketika pertempuran sengit berlanjut di wilayah timur Luhansk, Donetsk, dan wilayah selatan Kherson.
Baca: Rishi Sunak akan Bertemu Joe Biden di KTT G20 Bali
AL JAZEERA