TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua dari 191 divisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) meloloskan mosi untuk mendukung Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob sebagai calon perdana menteri. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan divisi UMNO pada Akhir pekan lalu.
Baca: Najib Razak Masuk Daftar Calon UMNO untuk Pemilu
Wakil Presiden UMNO Datuk Seri Mahdzir Khalid mengatakan dukungan yang diberikan oleh divisi UMNO adalah inisiatif mereka sendiri dan bukan karena diperintahkan untuk melakukannya.
Wakil presiden UMNO lainnya, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin, mengatakan mosi tersebut juga sejalan dengan keputusan Dewan Tertinggi UMNO sebelumnya untuk menunjuk Ismail Sabri sebagai calon perdana menteri dari UMNO jika Barisan Nasional memenangi pemilihan umum ke-15 mendatang.
“Seperti yang dikatakan presiden kita (Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi) sebelumnya, itu sudah diputuskan,” katanya kepada Bernama seperti dikutip Malay Mail, Senin, 17 Oktober 2022.
Ahmad Zahid bahkan dikabarkan mengatakan Ismail Sabri akan tetap menjadi calon perdana menteri dan pendirian koalisi dalam hal ini tidak akan berubah jika Barisan Nasional memenangi pemilu. Sebelumnya, seperti diumumkan dalam laman UMNO pada 14 April lalu, Dewan Tertinggi UMNO dengan suara bulat mengusulkan Ismail Sabri sebagai kandidat perdana menteri untuk pemilu mendatang.
Seorang sumber mengatakan 132 divisi UMNO telah mengajukan dan meloloskan mosi pada pertemuan mereka yang ditutup pada Ahad, 16 Oktober 2022.
Pada 10 Oktober 2022, Ismail Sabri yang saat itu menjabat perdana menteri mengumumkan pembubaran parlemen. Pembubaran parlemen itu membuka jalan bagi pemilihan umum yang akan digelar sebelum akhir tahun.
Ismail Sabri menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-19 sejak Agustus 2021. Ia menjabat Wakil perdana menteri dalam koalisi yang dipimpin Muhyiddin Yassin. Muhyiddin mundur setelah kekacauan politik yang memuncak dan berakhir dengan runtuhnya mayoritasnya di parlemen.
Sebelumnya, Barisan Nasional, koalisi yang dipimpin oleh UMNO, memutuskan maju sendiri dalam pemilihan umum. Pada Kamis, 13 Oktober lalu, Presiden UMNO dan ketua Barisan Nasional Ahmad Zahid Hamidi mengatakan keputusan itu diambil setelah Parti Islam Se-Malaysia (PAS) memutuskan memperkuat kolaborasinya dengan Perikatan Nasional (PN).
Baca: Ketidakpastian Selimuti Malaysia setelah Pembubaran Parlemen
CHANNEL NEWS ASIA | MALAY MAIL | THE STAR