TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andrey Melnik mengaku menyesal pada Mei lalu menyebut Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan sebutan orang yang gampang tersinggung. Penyesalan itu disampaikan Melnik saat dia berbicara dengan majalah asal Jerman Der Spiegel, Rabu, 22 Juni 2022.
“Itu tentu saja adalah pernyataan yang saya sesalkan. Saya akan meminta maaf pada Scholz secara pribadi,” kata Melnik.
Melnik sebelumnya menggambarkan Scholz seperti liverwirst, yakni gambaran sosok yang mudah tersinggung. Hal itu dicetuskan setelah Scholz menolak berkunjung ke Kiev pada Mei 2022 lalu. Keputusan Scholz itu, didahului oleh keputusan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada pertengahan April 2022 lalu karena kedekatannya dengan Rusia.
Melnik sebelumnya berkeras tak mau meminta maaf atas ucapannya soal liverwurst tersebut. Ketika itu, dia menyebut hal ini bukan sebuah permasalahan yang mengharuskannya meminta maaf.
“Ini bukan soal apakah seseorang merasa terserang atau tidak. Ini soal apakah mereka menolong kami menyelamatkan masyarakat (Ukraina),” kata Melnik.
Tidak seperti politikus Uni Eropa lainnya, yang sudah melakukan lawatan ke Kiev sejak awal April lalu, Scholz melaukan kunjungan kerja ke Ukraina untuk pertama kali apa akhir Februari lalu atau tak lama setelah konflik meletup. Saat itu, Scholz menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama sejumlah pemimpin Eropa lainnya seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Mario Draghi dan Presiden Rumania Klaus Iohannis.
Melnik juga mengakui ucapan liverwurst, yang secara diplomatis menyinggung banyak orang, bukan hanya masyarakat Jerman. Liverwurst adalah makanan khas berupa sosis yang berisi cincang daging hati.
Sumber: RT.com
Baca juga: Cerita Makhi, Mahasiswa UIN Berprestasi yang Jadi Vokalis Band Nasida Ria
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.