Dalam hal apa dunia telah terpengaruh oleh perang di Ukraina?
Dunia terpengaruh oleh situasi krisis yang tidak menentu di kalangan mitra dagang negara-negara. Sulit mencari pasokan yang biasanya datang dari Ukraina dan Rusia. Karena dunia telah mengglobal semua krisis akan dirasakan juga oleh negara-negara lainnya yang tidak terlibat peperangan.
Terutama adanya kesulitan soal karan harga minyak bumi, yang penting sebagai sumber energi untuk mengangkat produktivitas dunia yang melemah semenjak pandemi Covid-19. Terlebih lagi pangan yang berasal dari Ukraina tidak bisa keluar dari Ukraina karena pelabuhannya terlanda perang. Di prediksi bisa terjadi krisis pangan dunia yang akan menyulitkan negara-negara yang sedang berkembang.
Soal pangan, perang Ukraina dan Rusia juga diprediksi akan mengganggu ketahanan pangan dunia. Sejauh mana gangguan ini terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?
Ketahanan pangan dunia akan tergantung pada akhir peperangan, yang berlangsung diwilayah strategis untuk pasokan bahan makanan dunia. Negara lain bisa mulai mencari tempat yang bisa memasok hal-hal yang terganggu oleh perang. Misalnya mencari negara yang mau menjual gandum, pupuk, biji bunga matahari dan lain-lain.
Alternatif lain adalah dunia memaksa dengan kekerasan senjata membuka blokade Rusia di Laut Hitam. Saya pikir kalau kekuatan Rusia berhadapan dengan kekuatan yang seimbang mau tidak mau blokade bisa dikendurkan atau disirnakan.
Bagaimana Rusia bisa bertahan walau dihantam sejumlah paket sanksi Barat?
Paket sanksi, akan lama akibatnya. Tidak secara langsung menyulitkan karena pasti ada negara yang mau menyelundupkan hal-hal yang di larang oleh sanksi. Selama Rusia masih menghasilkan minyak bumi, masih ada dana yang masuk ke Rusia dan bisa membantu mengatasi krisis yang akan di timbulkan oleh sanksi.
Bagaimana dampak krisis global akibat konflik di Eropa timur ini berpengaruh ke Indonesia?
Indonesia sepatutnya ikut mendorong kembali peran negara-negara anggota Gerakan Non-Blok untuk memaksa Rusia dan Ukraina yang menyebabkan meningkatnya harga pasokan bahan-bahan yang dibutuhkan dunia, untuk segera melakukan upaya menghentikan perang. Bilamana PBB kurang efektif karena adanya dua negara pem-veto, tentunya kumpulan negara-negara non-blok bisa memaksa berbagai pihak agar menciptakan perdamaian dunia, agar pasokan kebutuhan dunia tidak terhalang oleh pelanggaran hukum internasional.
Baca juga: 100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina, Putin Tak Pernah Mengakui Ada Perang
DANIEL AHMAD