Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

100 Hari Perang di Ukraina, Rusia Dinilai Bisa Paksa Konflik dalam Waktu Lama

Reporter

image-gnews
Pasukan pro-Rusia mengendarai kendaraan lapis baja melewati bangunan tempat tinggal yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota Popasna di Wilayah Luhansk, Ukraina 26 Mei 2022. Pernah menjadi kota berpenduduk 20.000 orang, Popasna tampak seperti kota hantu. REUTERS/Alexander Ermochenko
Pasukan pro-Rusia mengendarai kendaraan lapis baja melewati bangunan tempat tinggal yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota Popasna di Wilayah Luhansk, Ukraina 26 Mei 2022. Pernah menjadi kota berpenduduk 20.000 orang, Popasna tampak seperti kota hantu. REUTERS/Alexander Ermochenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. Jumat 3 Juni 2022, tepat 100 hari invasi Moskow ke Ukraina.

Sudah lebih dari tiga bulan, invasi itu mengakibatkan banyaknya korban warga sipil. Jutaan warga Ukraina mengungsi keluar dari negaranya.

Di medan perang, tentara Ukraina melakukan perlawanan keras. Sehingga pasukan Rusia yang sudah bergerak maju ke utara Ukraina mendekat Kyiv, dipaksa mundur lagi ke timur.

Negara-negara Barat membantu dengan memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia untuk memaksa Moskow menarik pasukannya. Pasokan senjata dan bantuan-bantuan kemanusiaan juga diberikan pada Ukraina oleh negara-negara sahabat.

Pakar di bidang Hubungan Internasional sekaligus Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, mengatakan, tidak adanya negosiasi yang berjalan serius atas konflik ini bisa menyebabkan kebekuan dalam waktu yang lama.

Melihat 100 hari peperangan di Ukraina itu, Suzie berbincang dengan Tempo soal masalah lain berkaitan perang, seperti ancaman krisis pangan, melemahnya kekuatan militer Rusia, dan potensi Perang Dunia III.

Bagaimana anda melihat perkembangan perang sejauh ini, yang bergeser ke timur Ukraina? Apakah moral dan kemampuan militer Rusia melemah?

Perkembangan perang di Ukraina semakin menjadi rawan, dengan semakin jelasnya upaya melawan hukum internasional yang berkenaan dengan perebutan wilayah sebuah negara berdaulat yakni Ukraina oleh Rusia.

Jelas bahwa Ukraina, dengan penggunaan kekerasan senjata, akan di-partisi demi terbentuknya zona pengaman bagi Rusia. Kerawanan semakin jelas karena serbuan Rusia ini menimbulkan kerusakan dan perpindahan penduduk Ukraina yang mencoba menyelamatkan diri.

Kelemahan pasukan Rusia di medan pertempuran utara disebabkan oleh pemanfaatan pasukan yang terdiri dari orang-orang muda yang baru di rekrut. Sehingga tampaknya kurang siap menghadapi kekuatan militer dan gerilyawan Ukraina yang berperang karena semangat nasionalismenya.

Pasokan perlengkapan juga sulit karena wilayah Ukraina utara tersebut terlalu jauh dari Rusia. Tampak serbuan Javelin dan Drone Bayraktar dari Turki. Switch Blade Drone dan Phoenix Ghost Drone telah membuat peralatan kavaleri Rusia rusak berat dan memaksa Rusia untuk hanya ber konsentrasi di wilayah timur Ukraina.

Mengapa pintu negosiasi tampak belum terbuka untuk kedua belah pihak? Sampai saat ini tidak ada perundingan serius.

Pintu negosiasi tampak belum terbuka untuk kedua belah pihak karena ini persoalan perebutan teritorial negara berdaulat. Masing-masing-masing pihak bersikukuh, dan yang melakukan perebutan wilayah punya dukungan negara dengan kekuatan Veto di PBB, seperti Rusia dan Cina.

Perundingan serius baru bisa terjadi kalau kekuatan yang berperang sama dan semua kejahatan perang Rusia bisa diselesaikan di Mahkamah International Court Justice atau ICJ.

Dan berimplikasi pertanggungjawaban Presiden Rusia Vladimir Putin. Seperti dalam kasus Bosnia ketika Amerika Serikat turut membom dan menyelesaikan perang melalui jalan perundingan, yang melahirkan beberapa negara baru di wilayah negara Yugoslavia.

Seberapa jauh Rusia akan melangkah ke depannya, apa yang dipertaruhkan Moskow sekarang?

Yang dipertaruhkan Rusia sekarang adalah konsepsi bahwa Amerika Serikat bukan lagi sebagai pemasok barang publik keamanan internasional atau International Security Public Goods.

Sebab koalisi yang dibangun Rusia, misalnya dengan Cina di SCO atau Shanghai Cooperation Organization dan BRICS bersama Brazil, Russia, India, Cina, dan Afrika Selatan, memang pada dasarnya mencita-citakan terbentuknya sebuah persekutuan yang bisa secara efektif mengimbangi kekuatan Amerika Serikat.

Namun selama Rusia bisa mempertahankan wilayah yang direbutnya di Ukraina agar bisa menyambungkan Krimea melalui jalan darat ke Rusia, sulit dibayangkan akan terbuka jalan untuk bernegosiasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena semua perebutan wilayah oleh Rusia dilakukan berdasarkan alasan keinginan mewujudkan wilayah netral yang menjaga keamanan Rusia. Sedangkan Ukraina tidak akan mau mengakui berhasilnya Rusia merebut wilayahnya. Konflik ini bisa beku untuk jangka waktu yang lama atau frozen conflict.

Apakah Anda melihat akan ada perang yang lebih buruk di Eropa, apakah dunia menuju Perang Dunia III?

Saya tidak bisa membayangkan terjadinya perang nuklir, karena kalau Amerika Serikat melibatkan diri untuk menghentikan perang, Putin bisa mengancam dengan senjata nuklir taktis.

Yang lebih mungkin adalah pasokan senjata peluru kendali yang berjangkauan jauh dari negara sekutu NATO dan Amerika Serikat yang akan membuat kondisi perang lebih berimbang. Kalau berimbang bisa membuka jalan negosiasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

7 jam lalu

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia. Foto: Canva
10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Bendera besar Uni Eropa terletak di tengah Lapangan Schuman di luar markas besar Komisi Eropa di Brussels, Belgia, 8 Mei 2021. REUTERS/Yves Herman
Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.


Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri jumpa pers bersama di Kyiv, Ukraina 20 April 2023. REUTERS/Alina Yarysh
Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.


Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Kosmonot Roscosmos, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin melakukan perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), 17 November 2022. Roscosmos/Handout via REUTERS
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Calon anggota yang akan bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina 3rd Separate Assault Brigade mengambil bagian dalam kursus pengujian dasar militer, di tengah serangan Rusia di pusat Kyiv, Ukraina 27 Maret 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina