TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Ekuador menangkap 200 narapidana yang melarikan diri pada Selasa, 10 Mei 2022, setelah kerusuhan mematikan di dalam penjara. Mereka ditangkap kembali dalam 24 jam, dengan 20 masih buron.
Sedikitnya 44 narapidana tewas setelah perkelahian di antara geng narkoba Los Lobos dan R7 pada Senin, 9 Mei 2022, di penjara Bellavista di Santo Domingo de los Colorados, sekitar 80 kilometer dari Quito. Menurut polisi, 10 lainnya terluka.
"Total 220 warga melarikan diri kemarin dan saat ini kami telah menangkap kembali 200," kata kepala operasi polisi Geovanny Ponce, seperti dikutip France24, Rabu, 11 Mei 2022.
Ponce mengatakan pemerintah menawarkan hingga US$ 3.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan kembali 20 buronan yang tersisa. Tentara juga dikerahkan untuk membantu mencari pelarian.
Wartawan di lapangan melihat pasukan keamanan mengumpulkan sekitar 80 orang yang diyakini termasuk di antara mereka yang ditangkap kembali.
Ponce mengatakan 41 dari narapidana yang tewas telah diidentifikasi sejauh ini. Dua di antaranya adalah warga Venezuela.
Sementara, kerabat narapidana yang putus asa menunggu berita di luar penjara Bellavista pada hari Selasa. Leisi Zambrano, salah satu adik narapidana waswas tak mendengar kabar dari kakaknya.
"Banyak ibu yang masih belum menerima kabar tentang orang yang mereka cintai. Mereka bahkan tidak tahu apakah mereka masih hidup," kata Zambrano.
Zambrano mengatakan dia bergegas ke penjara bersama anggota keluarga lainnya segera setelah dia mendengar tentang kerusuhan itu. Dia mengaku mendengar para tahanan meminta bantuan dan keselamatan. "Ada pembantaian di dalam," katanya.
Rekaman video kerusuhan yang tersebar secara online menunjukkan setumpuk mayat berdarah dan dimutilasi di ruang bersama. Mayat-mayat itu berserakan di koridor penjara di sebelah kasur yang menunjukkan tanda-tanda telah dibakar.
Sebelum kerusuhan terbaru, sekitar 350 narapidana tewas dalam lima pemberontakan terpisah di penjara Ekuador yang penuh sesak sejak Februari 2021. Bulan lalu, setidaknya 20 narapidana tewas di penjara El Turi di Cuenca, Ekuador selatan.
Presiden Guillermo Lasso menegaskan masalah di dalam fasilitas mencerminkan dinamika persaingan geng narkoba di luar jeruji besi yang berlomba-lomba untuk mengendalikan rute perdagangan.