TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko memberikan rincian baru soal klaim pasukan Rusia telah membakar mayat warga Ukraina di krematorium bergerak.
Boychenko mengatakan kepada kantor berita AP pada Selasa, pasukan Rusia menggunakan peralatan kremasi bergerak untuk membuang mayat para korban pengepungan secara metodis.
Kemudian, tentara Rusia membawa mayat ke sebuah pusat perbelanjaan besar yang memiliki fasilitas penyimpanan dan lemari es.
"Krematorium bergerak telah tiba dalam bentuk truk. Anda membukanya, dan ada pipa di dalamnya dan mayat-mayat ini dibakar," katanya dilansir dari Yahoo News UK, Rabu, 13 April 2022.
Boychenko mengaku punya beberapa sumber bahwa orang Rusia membakar mayat di kotanya. Akan tetapi, ia menolak mengungkapkan dari mana informasinya berasal.
Boychenko mengatakan serangan selama berminggu-minggu telah membuat mayat orang-orang Mariupol tergeletak di jalan-jalan. Pekan lalu dia diperingatkan bahwa kota Mariupol sedang diubah menjadi "kamp kematian" dan membandingkan situasinya dengan "Auschwitz baru".
Dia menuduh pasukan Rusia memblokir konvoi kemanusiaan ke kota dalam upaya untuk menyembunyikan kehancuran di sana dari dunia luar. Dia mengatakan sekitar 120.000 warga sipil sangat membutuhkan makanan, air, panas dan komunikasi.
Mariupol telah menjadi sasaran pemboman tanpa henti dari pasukan Rusia yang telah menyebabkan kehancuran luas di kota tersebut.
Pada Senin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia yakin puluhan ribu orang telah tewas di kota pelabuhan Ukraina selatan itu.
Pejabat Ukraina juga sedang menyelidiki klaim yang belum diverifikasi dari serangan senjata kimia di kota itu pada hari Senin.
Pasukan Ukraina di Mariupol memperingatkan pada Senin bahwa mereka kehabisan amunisi saat mereka bersiap untuk pertempuran terakhir dengan pasukan Rusia di kota itu. Brigade marinir ke-36 Angkatan Bersenjata Ukraina menulis di Facebook, "Ini kematian bagi sebagian dari kami dan penawanan untuk sisanya."
Baca juga: Pemimpin Chechnya: Lebih dari 1.000 Marinir Ukraina Menyerah di Mariupol
SUMBER: YAHOO NEWS UK
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.