TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. Seperti dilansir Reuters Rabu 13 April 2022, Kadyrov mendesak pasukan Ukraina yang tersisa dan bersembunyi di pabrik baja Azovstal untuk menyerah.
Tidak ada komentar dari pejabat Ukraina tentang pernyataan yang dibuat di saluran Telegram Kadyrov. Staf Umum Ukraina, dalam laporan paginya pada Rabu, mengatakan bahwa pasukan Rusia melanjutkan serangan terhadap Azovstal dan pelabuhan.
Televisi Rusia menunjukkan gambar dari apa yang dikatakannya adalah marinir yang menyerahkan diri di Illich Iron and Steel Works di Mariupol pada Selasa. Banyak dari mereka terluka.
Belum diketahui dari pabrik mana yang dimaksud Kadyrov ketika dia berbicara tentang 1.000 marinir Ukraina yang menyerah.
"Di dalam Azovstal saat ini ada sekitar 200 orang terluka yang tidak dapat menerima bantuan medis apa pun," kata Kadyrov. "Bagi mereka dan yang lainnya, akan lebih baik untuk mengakhiri perlawanan yang tidak berguna ini dan pulang ke keluarga mereka."
Kadyrov adalah pendukung setia pemimpin Kremlin Vladimir Putin dan telah mengerahkan banyak pejuangnya di Ukraina untuk mendukung upaya Rusia "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina.
Dalam posting sebelumnya, pemimpin Chechnya ini bersumpah untuk melanjutkan penangkapan Mariupol dan terus mengambil semua kota Ukraina lainnya, termasuk ibu kota Kyiv. Gambar televisi Rusia menunjukkan tentara Ukraina sedang berbaris di jalan dengan tangan mereka di udara. Salah satu tentara terlihat memegang paspor Ukraina.
Baca juga: Pemimpin Chechnya: Rusia Akan Serang Kyiv
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.