TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan senjata dari pemerintah Korea Selatan. Hal itu diungkapkan Zelensky selama pidato virtual kepada anggota parlemen Korea Selatan pada Senin, 11 April 2022. Dia menyatakan perlunya peralatan militer untuk melawan tank dan rudal Rusia.
Korea Selatan telah memberi Ukraina beberapa bantuan kemanusiaan dan perlengkapan militer non-mematikan senilai sekitar US$ 800.000. Bantuan yang diberikan seperti helm antipeluru, selimut dan perlengkapan medis, menurut kementerian pertahanan Seoul. Namun Korea Selatan menolak keras permintaan Ukraina untuk senjata mematikan.
“Kami berterima kasih kepada Korea Selatan atas bantuan yang telah Anda berikan, tetapi untuk bertahan dari perang dengan Rusia, kami membutuhkan lebih banyak bantuan,” kata Zelensky dalam pidato virtual sekitar 15 menit dilansir dari Wall Street Journal, 12 April 2022.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pekan lalu meminta senjata anti-pesawat dari Korea Selatan. Permintaan itu diungkapkan melalui panggilan telepon pada akhir pekan lalu. Namun Korea Selatan tidak bersedia menyediakan senjata mematikan ke Ukraina.
Dalam perang melawan Rusia, Ukraina telah mendapat banyak bantuan dari berbagai negara. Terbaru adalah Amerika Serikat yang mengucurkan bantuan US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pekan lalu mengatakan bantuan ini untuk menambah perlengkapan seperti senjata dan peralatan militer lainnya di Ukraina. Sejak Rusia invasi Ukraina, bantuan AS ini adalah yang keenam dengan total seluruhnya mencapai US$ 1,7 miliar.
Bantuan juga diberikan oleh Inggris. Perdana Menteri Boris Johnson saat mengunjungi Ukraina pekan lalu menawarkan dukungan keuangan dan bantuan militer.
Baca: PBB: Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual di Ukraina Meningkat Selama Perang
WSJ | REUTERS