TEMPO.CO, Jakarta - Barat setuju menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Bucha, sebuah kota di dekat Kiev. Tekanan ekonomi yang sudah besar pada Rusia atas invasi ke Ukraina, dipercaya akan semakin menguat.
Kanselir Jerman Olaf Scholz, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada wartawan, Minggu, 3 April 2022, paket sanksi susulan terhadap Rusia akan diberlakukan dalam beberapa hari mendatang. "Putin dan para pendukungnya akan merasakan konsekuensi," katanya seperti dilansir dari Reuters, Senin, 4 April 2022.
Di saat yang sama, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio, mengatakan, peristiwa di Bucha melepaskan gelombang kemarahan yang akan mengarah pada sanksi baru. Kepada sebuah program di saluran Rai 3 Italia, dia menyebut Italia tidak akan memveto paket sanksi kelima, tapi tidak mengesampingkan "bahwa dalam beberapa jam ke depan mungkin ada perdebatan tentang masalah impor hidrokarbon dari Rusia."
Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia adalah pihak yang bertanggung jawab atas setiap kejahatan perang. Sementara itu, Inggris menyatakan pihaknya meningkatkan sanksi dan Prancis mengutuk pelanggaran besar-besaran oleh pasukan Rusia di Ukraina.
Pada minggu, mayat-mayat berserakan di seluruh kota Bucha. Salah satu korban tampak tangannya terikat dengan kain putih dan telah ditembak di bagian mulut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan genosida.
Rusia pada Minggu membantah pasukannya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha dan mengatakan Ukraina telah menggelar pertunjukan untuk media Barat.
Barat telah menjatuhkan hujan paket sanksi terhadap Rusia, sejak invasi ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 lalu. Sanksi tersebut termasuk di antaranya pemutusan semua bank Rusia dari SWIFT.
Ekonomi Jerman dan negara-negara Eropa lainnya terlalu bergantung pada Rusia. Negeri Beruang Merah memasok sekitar 40 persen kebutuhan gas Eropa.
Kremlin menyebut berbagai sanksi yang diberlakukan negara-negara Barat adalah sebuah deklarasi perang ekonomi dengan Rusia. Sejauh ini, Rusia menjalin hubungan bilateral baik dengan Cina dan India.
REUTERS