Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malala Yousafzai: Taliban Kali Ini Sulit Melarang Perempuan Bersekolah

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Peraih Nobel Malala Yousafzai bersama ayahnya Ziauddin Yousafzai berfoto dengan dan murid-murid di sekolah yang didanai Unicef di kamp Bakassi di Maiduguri, Nigeria, 18 Juli 2017. Reuters/Afolabi Sotunde
Peraih Nobel Malala Yousafzai bersama ayahnya Ziauddin Yousafzai berfoto dengan dan murid-murid di sekolah yang didanai Unicef di kamp Bakassi di Maiduguri, Nigeria, 18 Juli 2017. Reuters/Afolabi Sotunde
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Nobel Malala Yousafzai angkat bicara soal larangan Taliban terhadap pendidikan anak perempuan. Menurut dia, pengekangan itu tidak akan bertahan selamanya karena  perempuan Afghanistan sekarang tahu apa artinya "diberdayakan".

Kelompok bersenjata Taliban, yang sekarang berkuasa di Afghanistan, menutup sekolah menengah perempuan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali minggu ini, memicu protes kecil oleh perempuan dan anak perempuan di ibu kota Kabul.

“Saya pikir jauh lebih mudah bagi Taliban [untuk menegakkan] larangan pendidikan anak perempuan pada tahun 1996,” Yousafzai, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2014 untuk perjuangannya untuk hak semua anak atas pendidikan, mengatakan kepada Forum Doha di Qatar, Sabtu, 26 Maret 2022.

“Kali ini jauh lebih sulit – karena perempuan telah melihat apa artinya dididik, apa artinya diberdayakan. Kali ini akan jauh lebih sulit bagi Taliban untuk mempertahankan larangan pendidikan anak perempuan. Larangan ini tidak akan bertahan selamanya.”

Taliban melarang anak perempuan bersekolah selama pemerintahannya di Afghanistan dari 1996 hingga 2001, ketika kelompok itu disingkirkan oleh invasi pimpinan AS.

Mereka kembali berkuasa saat pasukan AS mundur pada Agustus tahun lalu. Amerika Serikat mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya telah membatalkan pembicaraan yang direncanakan di Doha dengan Taliban setelah sekolah menengah untuk anak perempuan ditutup.

"Pada hari Selasa, kami bergabung dengan jutaan keluarga Afghanistan dalam mengungkapkan kekecewaan mendalam kami dengan keputusan Taliban untuk tidak mengizinkan perempuan dan anak perempuan kembali ke sekolah menengah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

“Kami telah membatalkan beberapa keterlibatan kami, termasuk pertemuan yang direncanakan di Doha [ibukota Qatar] di sekitar Forum Doha, dan memperjelas bahwa kami melihat keputusan ini sebagai titik balik potensial dalam keterlibatan kami.”

Pada hari Sabtu, utusan khusus AS Thomas West mengatakan dia mengharapkan Taliban mengubah keputusannya "dalam beberapa hari mendatang".

Yousafzai, yang selamat dari upaya pembunuhan Taliban Pakistan ketika dia berusia 15 tahun, mengatakan sekolah perempuan harus menjadi syarat pengakuan diplomatik bagi Taliban. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikutnya: unjuk rasa di Kabul

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dalam Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 OKI di Tashkent, Uzbekistan, 19 Oktober 2016. Foto: BAM Kemlu RI
Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

6 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

6 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

8 hari lalu

Petugas membersihkan meja di restoran McDonalds yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza


PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

9 hari lalu

Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf di Parlemen Skotlandia di Holyrood, di Edinburgh, Skotlandia, Inggris, 30 Maret 2023. REUTERS/Russell Cheyne
PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.


Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

9 hari lalu

Pantai di Maladewa (Pixabay)
Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.


Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

10 hari lalu

Tugu Peringatan Angkatan Bersenjata terbesar di Arboretum. Thenma.org.uk
Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia


Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

10 hari lalu

Umat Muslim berdoa sebelum mereka makan makanan berbuka puasa di sebuah toko baju, selama bulan puasa Ramadan di kawasan tua Delhi, India, 29 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.


Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

13 hari lalu

Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers pegungkapan kasus penistaan agama atau ujaran kebencian oleh konten kreator Galih Nova Aji di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Tersangka Galih Nova Aji atau pemilik akun sosial media Galih Loss ditahan karena kasus pendistribusian konten vidio yang menyinggung SARA dan menimbulkan rasa kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.


Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

16 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pemilu di Bengaluru, Karnataka, India, 20 April 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.