TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Nobel Malala Yousafzai angkat bicara soal larangan Taliban terhadap pendidikan anak perempuan. Menurut dia, pengekangan itu tidak akan bertahan selamanya karena perempuan Afghanistan sekarang tahu apa artinya "diberdayakan".
Kelompok bersenjata Taliban, yang sekarang berkuasa di Afghanistan, menutup sekolah menengah perempuan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali minggu ini, memicu protes kecil oleh perempuan dan anak perempuan di ibu kota Kabul.
Baca juga:
“Saya pikir jauh lebih mudah bagi Taliban [untuk menegakkan] larangan pendidikan anak perempuan pada tahun 1996,” Yousafzai, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2014 untuk perjuangannya untuk hak semua anak atas pendidikan, mengatakan kepada Forum Doha di Qatar, Sabtu, 26 Maret 2022.
“Kali ini jauh lebih sulit – karena perempuan telah melihat apa artinya dididik, apa artinya diberdayakan. Kali ini akan jauh lebih sulit bagi Taliban untuk mempertahankan larangan pendidikan anak perempuan. Larangan ini tidak akan bertahan selamanya.”
Taliban melarang anak perempuan bersekolah selama pemerintahannya di Afghanistan dari 1996 hingga 2001, ketika kelompok itu disingkirkan oleh invasi pimpinan AS.
Mereka kembali berkuasa saat pasukan AS mundur pada Agustus tahun lalu. Amerika Serikat mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya telah membatalkan pembicaraan yang direncanakan di Doha dengan Taliban setelah sekolah menengah untuk anak perempuan ditutup.
"Pada hari Selasa, kami bergabung dengan jutaan keluarga Afghanistan dalam mengungkapkan kekecewaan mendalam kami dengan keputusan Taliban untuk tidak mengizinkan perempuan dan anak perempuan kembali ke sekolah menengah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
“Kami telah membatalkan beberapa keterlibatan kami, termasuk pertemuan yang direncanakan di Doha [ibukota Qatar] di sekitar Forum Doha, dan memperjelas bahwa kami melihat keputusan ini sebagai titik balik potensial dalam keterlibatan kami.”
Pada hari Sabtu, utusan khusus AS Thomas West mengatakan dia mengharapkan Taliban mengubah keputusannya "dalam beberapa hari mendatang".
Yousafzai, yang selamat dari upaya pembunuhan Taliban Pakistan ketika dia berusia 15 tahun, mengatakan sekolah perempuan harus menjadi syarat pengakuan diplomatik bagi Taliban.
Berikutnya: unjuk rasa di Kabul