Larangan itu membuat anak perempuan di atas kelas enam tidak akan bisa bersekolah.
“Buka sekolah! Keadilan, keadilan!” teriak pengunjuk rasa pada hari Sabtu, beberapa membawa buku sekolah saat mereka berkumpul di alun-alun kota di Kabul.
Mereka memegang spanduk yang mengatakan “Pendidikan adalah hak fundamental kami, bukan rencana politik”, saat mereka berunjuk rasa sebelum bubar ketika tentara Taliban tiba di tempat kejadian.
Fawzia Koofi, mantan ketua Komisi Perempuan, Masyarakat Sipil dan Hak Asasi Manusia Afghanistan, mengatakan kepada forum Doha bahwa larangan ini pada dasarnya adalah genosida satu generasi.
“Bagaimana mungkin ada orang di dunia ini di abad ke-21… melarang anak perempuan dari pendidikan? Saya tidak berpikir seluruh dunia, terutama dunia Muslim, harus menerima,” katanya.
Aljazeera