TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Lembaga Spiritual Muslim Ukraina atau UMMA, Sheikh Said Ismagilov, meminta umat Islam di semua negara termasuk di Rusia untuk mendukung Ukraina dalam perjuangan melawan invasi yang dilancarkan Presiden Vladimir Putin.
Pemimpin agama Ukraina lainnya juga telah mengeluarkan pernyataan minta dukungan dan mengutuk agresi Rusia, termasuk kepala Gereja Ortodoks di Ukraina yang terkait dengan Patriarkat Moskow.
Mufti Ismagilov mengatakan bahwa Rusia melancarkan agresi terhadap Ukraina, yang bertujuan untuk membunuh bangsa Ukraina."Untuk menghancurkan rakyat kami, kenegaraan kami dan kebebasan kami," katanya seperti disiarkan laman Kharkiv Human Rights Protection Group, Selasa, 8 Maret 2022.
"Ini adalah perang yang tidak adil, dengan pasukan yang dikirim oleh pemimpin Rusia Vladimir Putin membunuh warga sipil dan menghancurkan rumah orang," katanya dalam pernyataan berbahasa Ukraina dan Rusia.
Dia menyerukan umat Islam di mana saja untuk berada di pihak Ukraina dan membantu dengan cara apa pun yang mereka bisa, dan menekankan bahwa Ukraina adalah negara di mana umat Islam dihormati.
“Di mana kami memiliki tingkat hak dan kebebasan yang belum pernah terjadi sebelumnya” dan merupakan “bagian organik dari Ukraina”. Dia menambahkan bahwa ini sangat kontras dengan Federasi Rusia.
“Saya tidak tahu apakah Anda sadar, tetapi saat ini perang total sedang dilancarkan terhadap rakyat kami, terhadap rakyat Ukraina, dan negara kami Media Anda berbohong kepada Anda. Pasukan Anda, pasukan Rusia Anda datang ke sini hanya untuk membunuh kami. Mereka menembaki rumah dan warga sipil, dan saya meminta Anda, Muslim Rusia, untuk tidak mengambil bagian dalam perang ini, untuk tidak mendukung rezim Putin.”
Ukraina adalah negara dengan banyak agama, dan daftar pemimpin spiritual yang telah berbicara menentang perang dan mendukung Ukraina jauh lebih panjang. Mereka di antaranya Said Ismagilov, Rabi Bleich, Metropolitan Epiphanius, Kepala Gereja Ortodoks Ukraina, dan Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk, Kepala Gereja Katolik Yunani Ukraina.
Berikutnya: Ismagilov menyelamatkan diri ke Kyiv