TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar Negeri Retno Marsudi menyoroti dua hal saat KTT para Menteri Luar Negeri ASEAN membahas agenda 'tindak lanjut KTT 38-39'. Dua hal itu adalah mekanisme arsitektur kesehatan regional dan percepatan pemulihan ekonomi kawasan.
KTT para Menteri Luar Negeri ASEAN atau Foreign Ministy's Retreat digelar di Ibu Kota Pnom Penh , Kamboja, Kamis 17 Februari 2022.
Menurut Retno, penerapan mekanisme arsitektur kesehatan regional di tingkat ASEAN sangat krusial. Sebab sistem ini juga bisa bekerja sebagai antisipasi jika pandemi terjadi lagi di masa mendatang.
"Salah satu yang penting adalah pembentukan buffer inventory untuk alat kesehatan dan mekanisme distribusniya serta sistem peringatan dini kawasan," kata Retno saat jumpa pers virtual Kementerian Luar Negeri RI, Kamis 17 Februari 2022.
Retno mengatakan penguatan arsitektur kesehatan kawasan ini, bakal menjadi building block bagi penguatan arsitektur kesehatan global.
Terkait percepatan pemulihan ekonomi kawasan, Retno menyoroti pada lambatnya implementasi ASEAN Travel Corridor Arrangement (ATCAF).
"Indonesia mendorong percepatan implementasi ATCAF tersebut, baik melalui kesepakatan bilateral maupun pembukaan menyeluruh perbatasan dengan protokol kesehatan yang ketat. Dan dalam pembicaraan mengenai ATCAF tadi, semua Menteri Luar Negeri ASEAN sepakat mengenai pentingnya implementasi ATCAF ini," tutur Retno.
KTT para Menteri Luar Negeri
ASEAN bukan hanya membahas 'tindak lanjut KTT 38 dan 39', namun juga agenda lain seperti relasi eksternal, prioritas keketuaan Kamboja sebagai tuan rumah, dan isu kawasan serta internasional.